Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Januari-Mei 2018, 32 TKI Asal NTT Meninggal Dunia di Luar Negeri

Kompas.com - 19/05/2018, 15:38 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Dalam rentang waktu lima bulan mulai Januari hingga Mei 2018, 32 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Nusa Tenggara Timur (NTT) meninggal dunia di tempat kerja mereka di luar negeri.

Dari 32 TKI itu, 31 diantaranya bekerja dan meninggal di Malaysia, sementara satu orang lainnya bekerja dan meninggal di Afrika Selatan.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Kupang Siwa mengatakan, 32 TKI itu berasal dari 10 kabupaten dan satu kota di NTT.

Baca juga: 2 TKI Asal NTT Meninggal di Malaysia karena Sakit

Menurut Siwa, dari 32 TKI itu 24 orang berjenis kelamin laki-laki dan delapan orang adalah perempuan.

Penyebabnya, 19 orang TKI meninggal dunia karena sakit, dua TKI tenggelam, satu orang dibunuh, satu orang kecelakaan kerja, satu orang disiksa, satu orang digigit ular, dan tujuh orang tidak diketahui penyebabnya. 

"Semua jenazah TKI yang meninggal itu dipulangkan ke NTT," kata Siwa kepada Kompas.com, Sabtu (15/5/2018).

Baca juga: Viral, Jenazah TKI yang Bekerja di Kapal Taiwan Dihanyutkan ke Laut

Hal itu, lanjut Siwa, berbeda dengan kasus pada tahun 2017 lalu.

Saat itu ada beberapa TKI yang dimakamkan di Malaysia karena tidak diketahui ahli warisnya.

Sejauh ini, kendala pemulangan jenazah karena biaya.

Baca juga: Sopirnya Baru 15 Tahun, Mobil Pikap Berisi Barang TKI Jatuh ke Jurang

"Jika tidak ada pihak yang bertanggung jawab, maka kami meminta bantuan perwakilan RI sepanjang biaya yang tersedia masih ada," ucapnya.

Adapun, jumlah TKI asal NTT yang meninggal di luar negeri khususnya di Malaysia, dalam rentang waktu beberapa tahun terakhir ini mengalami peningkatan.

Berdasarkan data BP3TKI Kupang, jumlah TKI yang meninggal pada tahun 2013 sebanyak 31 orang, tahun 2014 menurun menjadi 21 orang, tahun 2015 sebanyak 28 orang, tahun 2016 naik menjadi 49 orang, dan tahun 2017 meningkat pesat menjadi 62 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com