Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eko Peruge dan Semangatnya Mendaki Hanya dengan Satu Kaki

Kompas.com - 19/05/2018, 14:29 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - "Pendakian sama seperti menjalani hidup, selalu ada proses panjang dan butuh perjuangan untuk berjalan dari titik terendah menuju titik tertinggi".

Kata-kata itu, bagian dari caption foto yang diposting Eko Peruge (32), seorang pendaki berkaki satu asal Luwu Timur, Sulawesi Selatan, saat ia berhasil mencapai puncak Gunung Latimojong, Rante Mario.

Jalan yang dilaluinya saat melakukan pendakian tak mudah. Tetapi, Eko tak menyerah.

Bangkit dan memilih gunung

Tahun 2005 menjadi tahun cobaan bagi Eko Peruge. Ia mengalami kecelakaan yang membuatnya harus merelakan kehilangan kaki kanannya.

Baca juga: Semangat Gale, Pendaki Berkaki Satu, Taklukkan Puncak Mahameru

Sejak itu, Eko harus menjalani hidupnya hanya dengan satu kaki.

Keterbatasan fisik ini membuat Eko harus bangkit. Gunung dipilihnya untuk membuktikan diri.

Satu kaki tak membuatnya meratap diri. Tujuh gunung telah didaki. Dan kini, ia berbagi kisahnya.

Tujuh gunung

Melalui akun Instagram-nya, @ekoperuge, Eko berbagai dokumentasi perjalanan pendakiannya.

Mendaki dengan satu kaki, diakuinya tak mudah. Namun, hal ini tak menyurutkan semangatnya.

Eko mengatakan, ia mulai naik gunung setelah kehilangan satu kakinya pada 2005.

Eko Peruge (kanan) saat mendaki gunung. Kondisi fisik, dengan hanya satu kaki, tak menyurutkan langkahnya untuk mendaki.Dok. Eko Peruge Eko Peruge (kanan) saat mendaki gunung. Kondisi fisik, dengan hanya satu kaki, tak menyurutkan langkahnya untuk mendaki.
Hingga hari ini, dibantu dengan satu buah kruk dan satu trackingpole, Eko telah mencapai tujuh puncak gunung. 

Baca juga: Viral, Kisah Pendaki Alami Hipotermia Setelah Ditinggal Temannya Mengejar Puncak

Tiga gunung di Sulawesi yaitu Gunung Latimojong, Gunung Sesean, dan Gunung Bawakaraeng.

Dan, empat gunung di Pulau Jawa juga pernah didakinya, yaitu Gunung Lawu, Gunung Merapi, Gunung Merbabu, dan Gunung Andong. 

"Kenapa saya naik gunung, yahhhh pengen ngebuktiin ke mereka, ini lho kami, dengan kekurangan fisik tapi bisa melakukan aktivitas yang belum tentu semua orang bisa lakukan," ujar Eko saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (19/5/2018).

Baca juga: Para Pendaki, Jangan Tinggalkan Temanmu demi Mengejar Puncak

Ia mengatakan, puncak bukan tujuan utama. Akan tetapi, menikmati perjalanan yang dilaluinya.

"Saya bukan ngejar puncak setiap pendakian, tapi menikmati jalur tracking nya," kata dia.

"Aku tidak tahu di mana ujung perjalanan ini, aku tidak bisa menjanjikan apapun. Tapi, selama aku mampu, mimpi-mimpi kita adalah prioritas," kata Eko.

Kompas TV Pasca letusan sebanyak 160 pendaki dari jalur pendakian selo gunung merapi dievakuasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com