Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah Terduga Teroris di Rumah Sakit Tak Kunjung Diambil Keluarga

Kompas.com - 18/05/2018, 15:38 WIB
Idon Tanjung,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Jenazah empat teroris pelaku serangan di Mapolda Riau, Rabu (16/5/2018), yang ditembak mati polisi masih berada di kamar jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau.

Hingga Jumat (18/5/2018), belum ada satu pun pihak keluarga yang mengambil jenazah pelaku. Keempat jenazah teroris yakni PG (42), AS (26), MR (22) dan SO (28) yang bermarkas di Dumai.

Kabid Humas Polda Riau AKBP Sunarto mengatakan, polisi tengah berkoordinasi dengan Kabiddokkes RS Bhayangkara dan penyidikan terkait jenazah para pelaku ini.

"Untuk pengambilan jenazah nanti, Biddokkes akan koordinasi dengan penyidik," kata Sunarto saat konferensi pers, Jumat (18/5/2018).

Baca juga: Air Mata untuk Daniel, Anak 15 Tahun yang Meninggal Saat Halau Mobil Pelaku Bom

Dia mengatakan, hingga saat ini belum ada satu pun keluarga yang mengambil jasad teroris tersebut.

"Belum ada yang jemput," tuturnya.

Satu bulan

Sunarto pun menuturkan, Polda Riau memberikan waktu selama satu bulan untuk pengambilan jenazah teroris.

"Jika sampai satu bulan tak dijemput, kami yang akan menguburkan. Kami akan koordinasi dengan Dinas Sosial," kata Sunarto.

Namun, polisi berencana akan menguburkan jenazah dalam waktu seminggu apabila tidak dijemput. Hingga saat ini, lanjut Sunarto, baru satu pihak keluarga yang ingin datang melihat untuk mencocokkan wajah terduga teroris.

"Ada satu keluarga yang datang akan melihat, yakni keluarga MR," ucap Sunarto.

Baca juga: Cerita Juru Parkir GKI Surabaya, Lihat Wanita dan 2 Anak Pakai Rompi Sebelum Ledakan

Keluarga yang ingin mengambil jenazah teroris, lanjut dia, harus mengajukan surat permohonan kepada penyidik karena untuk membuat berita acara.

"Berita acara pengambilan jenazah akan menjadi berkas penyidik," kata Sunarto.

Sementara itu, Kabiddokkes Polda Riau Kombes Asmarahadi mengatakan, identifikasi empat jenzah teroris dilakukan bersama tim Inafis dan Biddokkes RS Bhayangkara Polda Riau.

"Kami melakukan otopsi dan identifikasi," ujar Asmarahadi.

Ketika ditanya area mana yang terluka tembak yang menyebabkan pelaku tewas, Asmarahadi belum bersedia menjawab. Dia pun menyarankan penyidik yang menjawab pertanyaan wartawan.

"Masih dilakukan identifikasi," tutur salah satu penyidik.

Baca juga: Kisah Anak Pelaku Bom Sidoarjo yang Tolak Ajaran Ayahnya Jadi Teroris

Empat terduga teroris tewas ditembak saat menyerang Polda Riau, Rabu. Akibat penyerangan tersebut, satu anggota polisi gugur karena ditabrak pelaku.

Hingga saat ini, polisi menangkap delapan orang terduga teroris, kelompok yang menyerang Polda Riau. Pada pelaku adalah, HAN, NI, AS, SW, HD, YEP, DS dan SY alias IJ.

 

 

Kompas TV Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini adalah sosok penting di tengah aksi teror yang mengguncang Surabaya, Jawa Timur pekan ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com