Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uu Ruzhanul: Sah-sah Saja, Asyik Bawa Kaus "2019 Ganti Presiden" di Debat

Kompas.com - 18/05/2018, 13:02 WIB
Putra Prima Perdana,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur Jawa Barat nomor urut 1 Uu Ruzhanul Ulum menyayangkan sanksi yang diberikan kepada pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik) terkait insiden kaus bertuliskan "2018 Asyik Menang, 2019 Ganti Presiden" yang ditunjukkan usai debat kandidat Pemilu Gubernur Jawa Barat di Depok, Senin (14/5/2018).

Menurut Uu, aksi pasangan yang diusung Partai Gerindra, PKS, dan PAN ini wajar.

“Menurut saya sah-sah saja karena ini wilayah politik. Politik selalu memanfaatkan momen kapanpun dan di mana pun," kata Uu saat dihubungi, Jumat (18/5/2018).

Baca juga: Sudrajat-Syaikhu Bawa Kaus 2018 Asyik Menang, 2019 Ganti Presiden, Debat Pilgub Jabar Berakhir Panas

Uu mengatakan, pada dasarnya tidak ada aturan pasti terkait aksi yang dilakukan pasangan nomor urut 3 tersebut. Menurut dia, tindakan tersebut tidak terlalu penting dan tidak mengganggu jalannya debat kandidat.

"Apalagi ini menurut kami tidak ada larangannya. Selama tidak substantif, biarkan saja," ujar Uu.

Selain itu, Uu mengingatkan azas kebebasan dalam kehidupan berdemokrasi. Menurut dia, perbedaan pilihan merupakan hal yang biasa dalam kehidupan berdemokrasi.

"Kita harus dewasa dalam berpolitik. Kalau kita ingin demokrasi, harus siap beda tetapi dengan tujuan yang sama. Selama kita tidak siap beda, kita hidup tidak akan pernah bersama," tuturnya.

Baca juga: Ini Alasan Sudrajat-Ahmad Syaikhu Bawa Kaus #2019GantiPresiden di Debat Pilkada Jabar

Dia menambahkan, dengan adanya pengaduan dari salah satu pihak terkait justru malah akan menguntungkan pasangan Asyik. Sebab, dengan dibicarakan seperti saat ini, Uu meyakini popularitas kandidat tersebut akan semakin baik.

"Justru kalau diramaikan, mereka akan lebih untung. Dengan ramai dibicarakan, berarti gerakannya sukses," tuturnya.

Uu pun menyayangkan adanya pihak-pihak yang masih mempersoalkan hal ini. Menurut dia, semua pihak harus bermurah hati jika ingin kondusivitas Pemilu Gubernur Jawa Barat 2018 terjaga dengan baik.

"Lalu kalau hal itu ditanggapi dengan ramai seperti ini, akan lebih ramai, akan lebih panas situasinya. Kita tidak ingin Pilgub Jabar ini tercoreng," pungkasnya.


Kompas TV Debat pasangan calon pemimpin Jawa Barat kedua sempat diwarnai kericuhan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com