Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Operasi Mata ini Baru Pertama Kali Digelar di Kabupaten Kami..."

Kompas.com - 18/05/2018, 10:57 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Setelah diperiksa dan dinyatakan siapa untuk dioperasi, Agustina kemudian dipapah menuju ke ruangan operasi yang berada di bagian Barat rumah sakit itu.

Tim dokter yang bekerja secara gesit, lalu melakukan operasi mengangkat katarak di mata Agustina. Tidak sampai sejam lamanya, Agustina pun akhirnya keluar dari ruangan operasi.

Wajahnya yang semula terlihat kaku, dilindas oleh senyuman yang terus mengembang tanpa henti.

"Syukurlah saya akhirnya bisa melihat kembali, meski mata saya masih ditutupi Perban ini. Tidak sia-sia saya datang jauh ke sini seberangi lautan pakai perahu,"ucapnya puas.

Agustina pun berharap, para warga di Kabupaten Sabu lainnya yang mengalami gangguan mata, bisa segera datang mengikuti pengobatan mata ini.

Ia pun berterima kasih kepada tim dokter, ICRC dan PMI Pusat hingga daerah, yang telah membantu dia dan warga lainnya.

"Terima kasih telah sembuhkan saya. Tuhan akan membalas budi kalian semuanya," kata Agustina.

Operasi Katarak Gratis

Humas PMI Pusat, Ayu Paraswati mengatakan, pemeriksaan dan operasi katarak gratis di wilayah yang berbatasan dengan Australia itu digelar oleh PMI dan ICRC selama empat hari sejak 11 hingga 14 Mei 2018.

Sejak hari pertama hingga terakhir, sebanyak 700 lebih warga yang menjalani pemeriksaan mata. Ratusan warga itu berasal dari Kecamatan Raijua, Sabu Barat, Hawu Mehara dan Liae, Sabu Timur dan Sabu Tengah.

Dari 700 lebih warga yang menjalani pemeriksaan mata ucap Ayu, 137 pasien diantaranya menjalani operasi katarak

Ayu mengatakan, selain menyelenggarakan operasi katarak, pihaknya juga membagikan sebanyak 500 kacamata secara gratis bagi masyarakat di Kabupaten Sabu Raijua yang selama ini mengalami gangguan mata.

Baca juga: Viral, Video Perawat Mengamuk dan Maki-maki Direktur Rumah Sakit

"Masyarakat sangat antusias mengikuti pelayanan kesehatan gratis dilakukan PMI dan ICRC serta Rumah Sakit Kartini. Hal itu terlihat dengan membeludaknya pasien dari dua kecamatan itu untuk mengikuti pengobatan gratis itu," imbuhnya.

Ayu menyebut, pelayanan kesehatan dan pemeriksaan mata katarak gratis itu merupakan yang pertama kali dilaksanakan sejak wilayah itu menjadi daerah otonomi penuh tahun 2018 silam.

Ayu mengatakan, PMI dan ICRC semula menargetkan hanya melayani 200-300 pasien namun dengan membeludaknya penderita yang datang melakukan pemeriksaan maka kemungkinan jumlah bisa menembus 500 pasien katarak yang dilayani tim dokter.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com