Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tetangga Sudah Curiga dengan Terduga Teroris yang Ditembak Mati di Jalan Sikatan Surabaya

Kompas.com - 16/05/2018, 15:46 WIB
Hamzah Arfah,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Tim Densus 88 menembak mati seorang terduga teroris di Jalan Sikatan IV, Kelurahan Manukan Wetan, Kecamatan Tandes, Surabaya, Selasa (15/5/2018) petang. Meski kaget dengan kejadian, namun para tetangga sudah sempat mencurigai pelaku.

Hal itu terkait dengan keseharian terduga teroris DS (45) yang dinilai sebagai pribadi yang tertutup dan jarang bertegur sapa dengan para tetangga. Namun sikap itu sedikit tertutupi oleh perilaku istrinya, Yanti, yang sehari-hari berjualan roti.

"Kalau yang laki-laki, saya lihat nggak pernah ngobrol dengan warga sini. Jadi ya nggak banyak yang tahu. Kalau istrinya masih mau ngobrol dengan orang saat jualan kue atau saat antar pesanan roti," ujar Murni (58), salah seorang tetangga DS, Rabu (16/5/2018).

Terlebih, dalam beberapa bulan terakhir sebelum kejadian tersebut, tiga anak dari terduga teroris DS sudah tidak lagi disekolahkan dengan alasan yang tidak diketahui jelas.

"Anak-anaknya memang tidak lagi sekolah, hanya mengaji saja. Itupun pernah diajak bareng sama salah satu tetangga pas pulang, nggak mau katanya nggak boleh selama belum dijemput oleh orangtuanya sendiri," terangnya.

Baca juga: Warga Tak Paham Profesi Terduga Teroris yang Ditembak di Jalan Sikatan

Murni sendiri menyadari bahwa perkampungan mereka terdiri dari banyak pendatang dan penghuni kos. Namun para pendatang tidak terlalu tertutup seperti yang dilakukan oleh DS.

"Saya lihat pekerjaannya juga nggak jelas, malah yang jelas itu istrinya yang jualan kue. Sebenarnya nggak hanya saya, tapi banyak warga sini juga sudah curiga, namun kami memang tidak mau berburuk sangka, hingga terjadilah kejadian kemarin," tutur Murni.

DS sendiri memang pernah diketahui mengajak anaknya bermain di depan rumah. Ketika disapa tetangganya, dia hanya menjawab singkat.

"Kalau ngopi di sini nggak pernah, cuma pernah saya lihat sama anaknya di depan, itu pun saat disapa orang juga cuma balik menyapa, tapi singkat," ucap pelayan warung kopi yang tak jauh dari tempat tinggal DS.

Hal serupa juga disampaikan oleh ketua RT4/RW1, Didik Kurniawan, tempat DS dan keluarganya tinggal di rumah kontrakan dalam beberapa tahun terakhir.

"Sempat saya tanya, dia mengaku kerja di bengkel. Tapi saya juga nggak percaya, karena tiap hari ikut istrinya nganterin roti. Kalau istrinya bernama Yanti, memang kerja buat roti dan dipasarkan keliling," kata Didik.

Baca juga: 3 Alasan Aksi Teror di Surabaya Libatkan Perempuan dan Anak-anak

Diberitakan sebelumnya, seorang terduga teroris ditembak tim Densus 88 di Jalan Sikatan IV sekitar pukul 17.00 hingga 17.30 WIB, Selasa (15/5/2018). Namun istri dan ketiga anaknya masih dalam kondisi hidup.

Kompas TV Publik prihatin terhadap kejadian teror bom yang melibatkan anak - anak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com