Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karena 3 Faktor, Hilal Gagal Terpantau di Kudus

Kompas.com - 16/05/2018, 06:52 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KUDUS, KOMPAS.com - Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah bersama sejumlah pihak menggelar kegiatan Rukyatul Hilal, di lantai 6 Gedung J, Universitas Muria Kudus (UMK), Selasa (15/5/2018) sore. Pelaksanaan pemantauan bulan tersebut bertujuan untuk menentukan awal puasa.

Rukyatul Hilal telah dipersiapkan mulai pukul 15.30 WIB. Hanya saja, kegiatan pemantauan baru mulai dilakukan pukul 18.00 WIB.

Kepala Tim Ahli Hisab Rukyat Kantor Kemenag Kudus, M Agus Yusrun Nafi' menyampaikan, alasan penempatan UMK sebagai tempat pemantauan hilal di Kudus karena letak geografisnya yang strategis. Terbukti, pada penentuan 1 Syawal tahun lalu, pihaknya berhasil menangkap hilal.

Hanya saja, Rukyatul Hilal yang melibatkan anggota tim berjumlah 400 orang tersebut gagal menyaksikan hilal.

Baca juga: Alasan Sidang Isbat Tetapkan Awal Puasa Jatuh pada Kamis 17 Mei 2018

"Setelah disaksikan, diamati dan disimpulkan tidak berhasil melihat hilal," katanya.

Tidak terlihatnya hilal ini, sambung dia, karena dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor pertama karena ketinggian hilal hanya 0,13 derajat. Padahal minimal hilal 2 derajat. 

Kemudian faktor cuaca mendung yang menyelimuti Kudus sejak sore. Sementara faktor yang ketiga yaitu hilal terhalang oleh posisi pohon yang menutupi fokus pemantauan.

"Posisi hilal pas di pohon. Ketinggian hilal cuma 0,13 derajat. Cuaca juga mendung. Ketiga faktor inilah yang membuat hilal tak tertangkap. Tak terlihatnya hilal ini sudah disampaikan ke Kemenag wilayah maupun Kemenag Pusat untuk bahan acuan bahan sidang ke Kemenag Pusat," ungkap dosen IAIN Kudus ini.

Baca juga: Hasil Sidang Isbat, Awal Puasa Jatuh pada Kamis, 17 Mei 2018

Rektor UMK Suparnyo mengatakan, di puncak lantai 6 gedung Fakultas Ekonomi dan Fakultas Keguruaan dan Ilmu Pendidikan sudah beberapa kali digunakan oleh tim Rukyatul Hilal. 

"Dalam setahun tiga kali. Yaitu digunakan untuk penentuan awal puasa, penentuan awal 1 Syawal dan penentuan Idul Adha," pungkasnya.

Rukyatul hilal penentuan awal ramadan di Jawa Tengah menyasar di 12 lokasi. Diantaranya, Masjid Agung Jawa Tengah Semarang, Masjid Giribangun Banyumas, Pantai Jatimalang Purworejo, Assalam Observatory Sukoharjo, Pantai Kartini Jepara, STAIN Pekalongan.

Selanjutnya Pantai Segolok Batang, Pantai Longending Kebumen, Pantai Karangjahe Rembang, Pantai Alam Indah Tegal, Pantai Tanjungsari Pemalang dan Universitas Muria Kudus.

Kompas TV Pemerintah menetapkan bahwa 1 Ramadan 1439 Hijriah jatuh pada Kamis (17/5/2018).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com