Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Karyawan BUMN Disebut Jadi Pemodal Terduga Teroris

Kompas.com - 15/05/2018, 18:46 WIB
Aji YK Putra,
Reni Susanti

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Seorang karyawan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ikut menjadi pemodal dua terduga teroris, AA (39) dan HK (38).

Rencananya, AA dan HK akan menyerang Mako Brimob Kelapa Dua, Depok. Namun rencananya batal setelah polisi berhasil mengambil alih Mako Brimob.

Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengatakan, nama karyawan BUMN disebutkan tersanga AA dan HK yang ditangkap tim Densus 88 Antiteror di kawasan Pasar KM 5 Palembang

Pemodal tersebut bekerja di perusahaan milik negara di Pekanbaru, Riau. 

Baca juga: Batal Serang Mako Brimob, 2 Terduga Teroris Konsultasi ke Dosen

“Mereka mengakunya dimodali orang yang bekerja di BUMN untuk menyerang ke Mako Brimob. Tapi masih kita terlusuri,” ujar Zulkarnain, Selasa (15/5/2018).

Meski keluar nama baru, Zulkarnain mengaku tak bisa langsung mengambil kesimpulan. Sebab tidak ditemukan bukti transfer uang maupun hal lainnya.  

“Kami tidak bisa sebutkan (nama). Harus ada fakta hukum dulu, misal bukti transfer. Kalau menyebutkan itu bisa saja, kita jangan zalim dulu,” tuturnya.

Zulkarnain menyebutkan, dari 7 terduga teroris yang hendak menyerang Mako Brimob, baru 2 yang ditangkap. Sedangkan lima lainnya masih dikembangkan Kepolisian dan Densus 88.  

Baca juga: Kronologi Penangkapan Dua Terduga Teroris di Palembang

Komplotan ini, sambung Zulkarnain, merupakan sel-sel teroris yang sedang bangun usai lama tertidur.

“Mereka mengaku tidak tahu di mana lima orang yang lari itu, kita terus pantau. Apakah ada di Sumsel atau di luar,” jelas Zulkarnain.

 

Kompas TV Pihak kepolisian telah menangkap 13 terduga teroris dalam keadaan hidup di Jawa Timur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com