Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teror Bom Surabaya Tak Pengaruhi Pariwisata NTT

Kompas.com - 14/05/2018, 17:25 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Reni Susanti

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Aksi teror bom di Surabaya, Jawa Timur selama dua hari ini, tidak memengaruhi kunjungan wisatawan ke Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kepala Dinas Pariwisata NTT Marius Ardu Jelamu mengatakan, ekosistem pariwisata di seluruh Indonesia, khususnya NTT, tetap berjalan dengan baik dan aman.

"NTT aman untuk dikunjungi dan silahkan datang ke NTT, karena kita tetap aman dan nyaman dan terus membina toleransi di antara kita," ucap Marius di ruang kerjanya Senin (14/5/2018).

Marius berharap, kejadian bom yang berlangsung di Surabaya hanya sesaat saja. Ia pun meminta semua warga NTT tetap waspada khususnya tempat wisata di NTT.

Baca juga: Kardus Diduga Bom di Bandara Ahmad Yani Ternyata Berisi Suku Cadang

Menurut Marius, para wisatawan yang berkunjung ke NTT tak perlu khawatir, karena pihaknya tentu berkoordinasi dengan aparat keamanan untuk menjaga kenyamanan wisatawan di NTT.

Marius menyebut, sejumlah negara telah mengeluarkan travel advice seperti Inggris, Amerika Serikat, China, Hongkong, Singapura, dan Irlandia terkait potensi teror di Indonesia.

Tetapi, sambung dia, itu bukan travel warning, melainkan peringatan bagi warga negara mereka.

Indonesia pun pernah mengeluarkan travel advice, saat terjadi teror bom di Perancis pada tahun 2015 dan itu menjadi hal lumrah.

"Khusus di NTT, kami juga tetap berkoordinasi dengan Forkopimda baik itu Polda dan Korem serta BIN, untuk memastikan keamanan para wisatawan kita yang berkunjung ke NTT," katanya.

"Dan itu tidak ada hal yang mengkhawatirkan secara berlebihan dan semuanya itu berjalan sesuai dengan jalurnya," tambahnya.

Baca juga: Jokowi Disebut Sudah Perintahkan TNI Bantu Polri Ungkap Kasus Bom Surabaya

Kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia, khususnya NTT merupakan bagian dari upaya menciptakan dunia yang damai.

Karena pertemuan antara orang dari berbagai etnis, suku, kebudayaan dan negara membuatnya saling berbaur, bekerjasama, menggagumi budaya, dan keindahan alam.

"Pariwisata menjadi media untuk mempersatukan warga dunia. Saling berkunjung, tentu orang akan saling mengenal satu sama lain," imbuhnya.

Marius berharap, penjagaan aparat keamanan di sejumlah destinasi wisata di NTT, dilakukan secara tertutup, sehingga tidak mengganggu kenyamanan wisatawan saat berkunjung.

Kompas TV Kepolisian terus memberikan update terhadap perkembangan indentifikasi yang akan dilaksanakan.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com