Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri: Bom Bunuh Diri Bawa Anak, Pertama di Indonesia

Kompas.com - 14/05/2018, 13:02 WIB
Achmad Faizal,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, saat ini ada fenomena bom bunuh diri menggunakan anak-anak dan perempuan.

Menurut dia, fenomena menggunakan anak-anak untuk melakukan bom bunuh diri baru pertama kalinya di Indonesia. Namun, hal itu sudah beberapa kali dilakukan oleh ISIS.

"Di Siria dan ISIS, mereka sudah lakukan. Sudah beberapa kali mereka menggunakan anak-anak," kata Tito dalam jumpa pers di Mapolda Jawa Timur, Senin (14/5/2018).

"Namun, fenomena menggunakan anak-anak, ini baru pertama kali di Indonesia. Anak 9 dan 12 tahun dilengkapi dengan bom di pinggang," ujar Tito.

Baca juga: Kapolri: Fenomena Bom Bunuh Diri oleh Wanita Bukan yang Pertama

Tito merujuk pelaku bom bunuh diri yang dilakukan Puji Kuswati, yang mengajak dua putrinya, meledakkan diri di GKI Jalan Diponegoro, Surabaya, pada Minggu (13/5/2018) kemarin.

Baca juga: Kesaksian Jemaat Pascaledakan di GKI Diponegoro Surabaya

Tito mengatakan, upaya bom bunuh diri yang dilakukan oleh perempuan di Indonesia juga bukan pertama kali. Namun, diakui dia, baru ini yang berhasil.

Dia mengingatkan mengenai teroris perempuan bernama Novi yang ditangkap di daerah Jawa Barat pada 2017. Novi ditangkap karena hendak melakukan serangan bunuh diri di Istana, Jakarta.

Baca juga: Polisi Ledakkan Sisa Bom di GKI Jalan Diponegoro Surabaya

Menurut Tito, fenomena serangan bunuh diri oleh wanita juga bukan pertama kali di dunia. Dia nyebut hal itu pernah terjadi di Srilanka dan India, juha Siria dan Irak.

"Perkembangan-perkembangan seperti ini tidak terkait dengan agama apapun, tapi terkait dengan jaringan, Filipina, dan terkait dengan jaringan di Timur Tengah," kata Tito.

Kompas TV Ledakan terjadi di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018) pagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com