Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Satu Keluarga Diduga Terkait Ledakan Bom Sidoarjo

Kompas.com - 14/05/2018, 01:23 WIB
Achmad Faizal,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com — Peristiwa ledakan yang berasal dari bom di Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo, Jawa Timur, diduga melibatkan satu keluarga.

Sang kepala keluarga, Anton, bahkan sedang memegang alat pemicu bom saat polisi mendatangi unit kamar mereka ketika terdengar suara ledakan.

"Jadi, ini satu keluarga, kepala keluarga atas nama Anton, 1 istri, dan 4 anak," ujar Kepala Bidang Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera di lokasi kejadian, Minggu (14/5/2018).

Anton, menurut Frans, ditembak mati petugas.

Sementara istri dan seorang anaknya tewas terlebih dulu akibat ledakan.

Baca juga: Saksi: Bom di Rusunawa Wonocolo, 3 Orang Tergeletak dan 2 Bocah Selamat

Polisi tak menjelaskan pasti apakah bom yang ada di kamar Anton tidak sengaja meledak.

Dia hanya menyebutkan, tiga anak Anton ditemukan polisi dalam kondisi selamat. Ketiganya pun sudah dibawa ke RS Siti Khodijah untuk mendapat perawatan.

Ketiga anak Anton yang selamat itu terdiri dari 1 laki-laki dan 2 anak perempuan.

Sebelum ledakan di Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo, bom juga meledak di tiga gereja di Surabaya. Pelaku diketahui juga berasal dari satu keluarga.

Mereka berbagi tugas melakukan aksi bom bunuh diri di tiga tempat tersebut.

Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian menyebutkan, pelaku sang kepala keluarga yang bernama Dita adalah Ketua Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Kompas TV Kabid Humas Polda Jawa Timur kembali memberikan update bahwa korban tewas ledakan di Sidoarjo sebanyak 3 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com