Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Sebut JAD Sedang Marah, Pimpinannya Banyak Ditangkap Polisi

Kompas.com - 14/05/2018, 00:03 WIB
Achmad Faizal,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Jaringan kelompok Jamaah Ansharud Daulah (JAD) disebut saat ini sedang marah.

Selain mendapat instruksi penyerangan dari kelompok ISIS, serangan bom bunuh diri di tiga gereja ini juga karena pimpinan mereka banyak yang ditangkap polisi.

Kerusuhan tahanan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian, adalah salah satu bentuk kemarahannya.

"Jadi penyebab kerusuhan di Mako Brimob bukan sekadar soal makanan. Mereka sudah memendam kemarahan," kata Tito di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim, Surabaya, Minggu (13/5/2018) sore.

Kata dia, polisi memang sudah menangkap pimpinan mereka. Salah satunya adalah Aman Abdurahman.

"Selain ditangkap karena pelatiham militer di Aceh, dia juga adalah otak bom Thamrin pada 2016 lalu," jelas Tito.

Baca juga: Kapolri: Pelaku Utama Bom Gereja di Surabaya Ketua JAD Surabaya

Setelah Aman tertangkap, posisinya diganti oleh Ketua JAD Jawa Timur bernama Zainal Anshori, yang juga ditangkap oleh polisi karena diduga membiayai penyelundupan senjata dari Filipina dari seseorang bernama Suryadi.

Sebelumnya, polisi menyebut pelaku utama bom gereja di Surabaya adalah Ketua JAD Surabaya, Dita Supriyanto. Dia melibatkan keluarganya saat beraksi meledakkan bom.

Selain istrinya, serangan bom bunuh diri juga melibatkan 2 orang anak perempuannya dan 2 orang anak lelakinya. Semuanya tewas di lokasi kejadian.

Baca juga: Polri: 4 Terduga Teroris yang Coba Tembus Mako Brimob adalah Anggota JAD

Selain di gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela Jalan Ngagel Madya, ledakan bom juga terjadi di Gereja Kristen Indonesia Jalan Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya di Jalan Arjuno.

Kompas TV Kapolri menyatakan bahwa sel kecil terorisme yang ada tidak mungkin bisa melawan negara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com