Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Jaga 654 Gereja di Mamasa Pascainsiden Bom Surabaya

Kompas.com - 13/05/2018, 15:47 WIB
Junaedi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MAMASA, KOMPAS.com — Pengamanan terhadap 654 gereja di Mamasa, Sulawesi Barat, ditingkatkan petugas Polres Mamasa pascainsiden ledakan bom di Surabaya pada Minggu  (13/5/2018) pagi. 

Kabar terakhir pukul 15.40 WIB, ledakan bom tersebut menewaskan 11 korban dan 41 korban luka-luka, Minggu (13/5/2018) pagi.

Kapolres Mamasa AKBP Arianto yang dihubungi Kompas.com pada Minggu siang menyebutkan, pengamanan rutin di setiap gereja di Mamasa selama ini akan ditingkatkan petugas Brimob bersama aparat Polres Mamasa pascainsiden bom di gereja di Surabaya.

Selain menggelar patroli rutin untuk menjamin keamanan  masyarakat yang akan menjalankan ibadah di gereja dan masjid di wilayah Mamasa, pihaknya juga akan melibatkan masyarakat dalam berpartisipasi mengamankan kampung halaman masing-masing dari segala potensi gangguan kantibmas dan aksi terorisme.

Baca juga: Cerita Seorang Kakek dengan Gemetar Cari Cucunya ke Gereja Pascaledakan Bom

“Tentunya pascainsiden Polres Mamasa yang di back up 69 personel Brimob akan meningkatkan pengaman gereja dan jemaah untuk memberikan jaminan keamanan setiap warga dalam menjalankan ibadah,” ujar Arianto.

Meski masyarakat Mamasa mayoritas bergama Kristen,  masyarakat Kondosapata Mamasa umumnya tidak terpengaruh dengan insiden tersebut dan mereka menyambut dengan tetap tenang sambil berharap masyarakat bisa tenang.

Penatua Gereja Toraja Mamasa (GTM) Jemaat Ebenhaezer, Kampung Baru, Yubal, menilai, tragedi bom di Surabaya yang menewaskan 11 korban dan puluhan luka-luka merupakan bentuk gangguan stabilitas keamanan negara.

Baca juga: Terduga Teroris Akan Serang Mako Brimob dengan Panah Bom

 

Namun, Yubal tetap percaya kerja sama solid seluruh aparat keamanan dan seluruh komponen bangsa akan mempau mengatasi gangguan keamanan. Ia berharap polisi bisa segera mengungkap insiden aksi teror tersebut.

“Kita percaya aparat keamanan mampu menyelesaikan maslaah ini. Kita berharap kasusnya segera terungkap dna pelakunya ditangkap,” ujar Yubal. 

Kompas TV Pada saat ledakan terjadi terlihat beberapa orang berada di dekat pos pengamanan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com