PALEMBANG, KOMPAS.com - Polda Sumatera Selatan memperketat seluruh penjagaan gereja yang ada di wilayah mereka, pasca-teror bom di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018).
Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengatakan, sebanyak 6.990 personel kepolisian dikerahkan untuk melakukan pengamanan di seluruh gereja, serta berkoordinasi dengan densus 88 selama penjagaan berlangsung.
“Ini agar kejadian yang di Surabaya tidak terjadi di Sumsel, seluruh gereja pengamanannya diperketat agar masyarakat bisa aman dan nyaman saat beribadah,” kata Zulkarnain, Minggu (13/5/2018).
Baca juga: Cerita Juru Parkir GKI Surabaya, Lihat Wanita dan 2 Anak Pakai Rompi Sebelum Ledakan
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sumatera Selatan Kombes Pol Slamet Widodo menambahkan, seluruh kamera pengintai atau CCTV di gereja difungsikan secara menyeluruh. Hal itu untuk memantau adanya kegiatan yang mencurigakan.
“Warga Sumsel jangan terprovokasi dan percaya dengan isu-isu yang mengaitkan agama,” ujarnya.
Selain itu, Slamet juga meminta kepada masyarakat untuk tidak menyebar seluruh foto yang berkaitan dengan aksi pengeboman di Surabaya, baik melalui medsos ataupun pesan pribadi.
“Kita harus menahan diri jangan terpancing. Foto-foto itu jangan disebar, karena bisa memancing. Jadi gunakanlah medsos secara bijak,” kata dia.
Baca juga: Selamat Jalan Evan, Bocah 11 Tahun Korban Ledakan Bom Gereja Santa Maria
Dari pantauan Kompas.com, seluruh gereja di Palembang dijaga oleh aparat kepolisian dan TNI dengan menggunakan senjata lengkap.
Hal ini juga terlihat di gereja Santa Maria dr Sutomo di kawasan Kambang Iwak, Kelurahan Talang Semut, Palembang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.