GRESIK, KOMPAS.com – Jajaran kepolisian dan Kodim 0817 Gresik langsung melakukan pengamanan di gereja-gereja, begitu mendengar kabar ledakan bom yang terjadi di tiga gereja yang ada di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018).
Tindakan ini dilakukan untuk menjaga suasana tetap kondusif, sekaligus tindakan preventif kepada masyarakat, khususnya umat yang sedang melaksanakan ibadah di Gereja Santa Perawan Maria Gresik, yang beralamat di Jalan Arif Rahman Hakim, Gresik.
“Ini adalah bagian kami bersama pihak TNI, untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat dan menciptakan suasana tetap kondusif,” ucap Kapolres Gresik AKBP Wahyu Sri Bintoro, Minggu (13/5/2018).
Baca juga: Kapolri Pantau Lokasi Ledakan Bom di Gereja Pantekosta Surabaya
Apalagi pada Sabtu (12/5/2018) sore, pihak kepolisian setempat sempat mengamankan satu tas mencurigakan yang geletak di dekat pos kamling Jalan KH Zubair Gang 2, Desa Pulopancikan, Kecamatan Gresik Kota, Gresik. Kebetulan tidak jauh dari lokasi penemuan tas, berdiri kelenteng Kim Hin Kiong.
“Sudah kita amankan, bahkan langsung melibatkan tim Gegana Polda Jawa Timur. Namun setelah diperiksa oleh tim, isi tas itu adalah pakaian, ces dan mouse laptop, serta makanan ringan. Besar kemungkinan hasil curian, melihat adanya ces dan mouse laptop, tapi laptopnya nggak ada,” jelasnya.
Guna menghindari hal yang tidak diinginkan, jajaran kepolisian beserta TNI Gresik akan terus melakukan penjagaan ketat di beberapa tempat peribadatan, serta melakukan pantauan di beberapa titik yang dianggap rawan.
Baca juga: Tengah Melintas di Depan Gereja, Ibu Hamil 4 Bulan Jadi Korban Ledakan Bom
“Kami juga akan menggandeng masyarakat, untuk aktif melaporkan bila mereka melihat hal-hal yang mencurigakan. Baik melalui layanan call center polisi di 110, maupun melalui applikasi Go Sigap Polres Gresik yang sudah mereka download di handphone masing-masing,” tutur Wahyu.
Sementara itu, salah seorang saksi mata Imron (57) yang juga warga Desa Pulopancikan mengatakan, dirinya pertama kali menemukan tas mencurigakan tersebut sekitar pukul 15.00 WIB, Sabtu (12/5/2018) kemarin.
Ketika itu, Imron sempat bertanya kepada tukang dan kuli yang bekerja di rumahnya, dan tidak satu pun yang merasa memiliki. Sehingga ia merasa curiga dan lantas melaporkan kejadian tersebut ke Polres Gresik, yang lantas ditindak lanjuti.
“Saya memang sedang renovasi rumah, makanya saya kira tas itu milik tukang, tapi ternyata tidak. Saya tambah curiga, karena tas itu tergeletak begitu saja dengan tas itu saya lihat masih baru, dengan terlihat kabel di dalamnya,” kata Imron.
Jajaran Polres Gresik lantas mendatangi tempat kejadian, dengan kemudian disusul oleh Tim Gegana dari Brimob Jatim sekitar menjelang maghrib. Mereka lantas mengamankan tas mencurigakan tersebut, dengan semua proses tuntas dilakukan menjelang isya atau sekitar pukul 18.30 WIB.