PROBOLINGGO, KOMPAS.com – Khofifah Indar Parawansa mengajak ribuan anggota Muslimat Nahdatul Ulama mendoakan para korban ledakan di tiga gereja di Surabaya.
Mantan Mensos RI itu memimpin sendiri doa dan pembacaan Surat Al-Fatihah sebanyak dua kali.
Selain itu, Khofifah meminta masyarakat tetap tenang dan waspada pasca-teror bom di tiga gereja di Surabaya.
Dia meminta masyarakat memberikan kesempatan kepada polisi untuk menyelidiki kasus tersebut sampai tuntas hingga ke akar-akarnya.
Baca juga: Kapolri Pantau Lokasi Ledakan Bom di Gereja Pantekosta Surabaya
"Saya juga imbau agar tidak langsung menuduh siapa dan dari golongan mana pelakunya. Biarkan polisi bekerja secara profesional,” kata Khofifah di hadapan ribuan anggota Muslimat NU di Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo, Minggu (13/5/2018).
Khofifah juga menyatakan amat menyayangkan kejadian itu, apalagi sampai memakan korban jiwa dan menjelang datangnya bulan suci Ramadhan.
“Kaum muslim butuh suasana tenang dan nyaman menghadapi puasa. Kami mengutuk kejadian yang di Surabaya itu. Tapi, yang pasti, kami sama sekali tidak takut,” ujarnya.
Baca juga: Tengah Melintas di Depan Gereja, Ibu Hamil 4 Bulan Jadi Korban Ledakan Bom
Ledakan bom terjadi di tiga gereja di Surabaya, yakni Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela pada Minggu pukul 07.30. Tak berselang lama, ledakan terjadi di GKI Jalan Diponegoro dan di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya di Jalan Arjuno.
Hingga pukul 11.00, korban meninggal mencapai 10 orang dan 41 orang menderita luka-luka.
Baca juga: Polisi: Sisa 3 Bom Rakitan di Gereja yang Belum Meledak Sudah Dijinakkan
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.