Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Pria Nigeria Pelaku Penipuan Ratusan Juta via Medsos Ditangkap di Jakarta

Kompas.com - 11/05/2018, 20:56 WIB
Hadi Maulana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - Dua pria warga Nigeria yakni Atan Antoni dan Alisius, serta seorang satu wanita asal Indonesia bernama Dia Savitri diamankan petugas kepolisian di Jakarta pada Kamis (10/5/2018). 

Ketiganya terlibat kasus penipuan via sosial media (sosmed) terhadap sejumlah warga Batam, Kepualauan Riau. 

Ketiganya diamankan di beberapa lokasi yang berbeda di Jakarta, Alisius dan Dia Savitri diamankan di Apartemen Belmond Residen Jakarta, sedangkan Atan Antoni di kawasan Cipete, Jakarta.

Kapolresta Barelang Kombes Hengki yang dikonfirmasi mengaku ketiganya diamankan terkait laporan salah satu warga Batam yang mengaku menjadi korban penipuan yang dilakukan ketiganya.

Baca juga: Dilaporkan atas Dugaan Penipuan Rp 3,25 Miliar, Prasetio Mengaku Tak Kenal Pelapor

"Hasil pemeriksaan sementara, kerugian yang ditimbulkan pelaku sekitar Rp 180 juta," kata Hengki.

Dari pengakuan pelaku, Atan bertugas mencari korban sementara untuk eksekusi dilakukan Alisius dan Dia Savitri. Modus yang dilakukan dengan berpura-pura meminta tolong kepada korbannya.

"Dengan alasan pelaku warga negara asing, pelaku meminta tolong untuk mengambil barang tersebut di bandara kepada korban. Untuk meyakinkan korban, pelaku lainnya menelpon korban dan berpura-pura sebagai pihak kargo bandara dan meminta korban untuk ke bandara mengambil barang tersebut," jelas Hengki.

Baca juga: Pakai Seragam Polisi dan Mengaku Brigjen, Pria Ini Ancam Penyidik yang Tangani Kasus Penipuan

Selanjutnya pelaku lainnya lagi menyiapkan rekening bank di salah satu bank di Indonesia. Saat korban percaya dengan cerita mereka, ketiga pelaku ini langsung beraksi.

Keamanan Perbankan Lemah

Alisius yang ditemui di Mapolresta Barelang mengaku dirinya nekat melakukan penipuan di Indonesia karena lemahnya keamanan perbankan di Indonesia. Dia juga mengaku sangat mudah meyakinkan calon korban mereka untuk bisa ditipu.

"Cukup mudah melakukan penipuan di Indonesia, dan orang-orangnyapun sangat cepat sekali percaya," katanya.

Baca juga: Cegah Kejahatan Perbankan, Ini yang Harus Dilakukan Nasabah

Alisius sendiri mengaku dirinya dan temannya Atan Antoni sudah lebih kurang 2 tahun tinggal di Indonesia.

"Nominal yang didapat bervariasi, yang jelas lakukan penipuan online di Indonesia cukup mudah dan tidak berat," jelasnya.

Kompas TV Polisi menyita sejumlah barang bukti berupa telepon seluler, buku tabungan, dan ATM, serta uang tunai hasil kejahatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com