KOMPAS.com - Foto mobil berselimutkan abu yang disebut abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi pada Jumat (11/5/2018) beredar dan ramai diperbincangkan di media sosial.
Dalam foto itu, tampak dua buah mobil, salah satunya bernomor polisi AG 1010 VB, berselimutkan abu tebal dan ada tulisan "Aku Ra Popo" di kaca depannya.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho, menegaskan bahwa foto itu adalah hoaks.
Menurut Sutopo, foto itu merupakan potret dampak dari erupsi Gunung Kelud di Jawa Timur pada tahun 2014.
"Foto ini adalah dampak erupsi Gunung Kelud 2014. Erupsi Gunung Merapi 2018 hanya hujan abu tipis di sekitar Yogyakarta. Tidak sampai setebal ini," tutur Sutopo dalam akun Twitter miliknya, Jumat sore.
Sutopo meminta warga untuk tidak mudah percaya dan tidak ikut dalam menyebarkan foto yang tidak sesuai dengan kejadian sebenarnya.
"Mohon tidak menyebarkan foto atau video menyesatkan. Kondisi masyarakat sekitar Gunung Merapi normal. Gunung Merapi juga tetap normal," katanya.
Dalam cuitan selanjutnya, Sutopo mengunggah foto yang membandingkan mobil berselimutkan abu vulkanik dalam erupsi Gunung Kelud 2014 dan dalam letusan Gunung Merapi, siang ini.
Sutopo menyebutkan pula, pasca-letusan Merapi, sempat terjadi hujan abu tipis di beberapa tempat di Kabupaten Sleman, Kulonprogo dan Kota Yogyakarta.
"Ribuan masker telah dibagikan kepada masyarakat. Tidak ada korban jiwa. Ingat abu vulkanik juga berkah yang menyebabkan tanah menjadi subur," ungkapnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.