Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Ardi, Siswa SD yang Rela Putus Sekolah demi Merawat Sang Ibu

Kompas.com - 11/05/2018, 12:19 WIB
Hamzah Arfah,
Farid Assifa

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com – Ardiansyah Bayu Saputra, bocah berusia 11 tahun, warga Desa Kandangrejo, Kecamatan Kedungpring, Lamongan, Jawa Timur, sempat rela putus sekolah karena menunggu dan merawat ibunya yang sedang sakit.

Bahkan ia rela tidak masuk sekolah dalam beberapa bulan terakhir, lantaran tidak tega meninggalkan ibunya, Fitri Maya Wulandari (34), yang tengah mengalami sakit seorang diri di rumah. Karena ayahnya, Puryanto (39), harus mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari.

“Awalnya sih bapak yang jaga, jadi bapak sempat tidak kerja karena menunggu ibu. Kemudian bapak kerja lagi, ganti saya yang jaga ibu, makanya saya sempat nggak masuk sekolah. Kasihan, ibu sudah nggak bisa apa-apa, jadi harus ada yang menjaga,” tutur Ardi-sapaan akrabnya saat ditemui Kompas.com, Kamis (10/5/2018).

Ardi yang tercatat duduk di bangku kelas lima Sekolah Dasar (SD) Negeri Kandangrejo, memang tidak langsung meninggalkan bangku sekolah. Meski pada saat itu, sang ayah sudah kembali bekerja.

“Sempat saya masih masuk (sekolah), dengan setiap kali saat istirahat, saya pulang ke rumah untuk melihat ibu. Termasuk memberi makan ibu, karena ibu memang sudah nggak bisa apa-apa lagi,” jelasnya.

Namun seiring perjalanan waktu, dengan kondisi Fitri yang terus membutuhkan perhatian ekstra, membuat Ardi memutuskan untuk tidak masuk sekolah. Sebab, ayahnya memiliki pekerjaan sebagai buruh tani serabutan yang tidak bisa ditinggalkan guna mencukupi kebutuhan keluarga.

“Kami hanya tinggal bertiga di rumah ini, jadi pilihan harus dilakukan seiring dengan kondisi istri saya yang seperti itu (terus memburuk). Saya sendiri nggak bisa menunggu terus, karena saya juga harus bekerja untuk menghidupi keluarga. Makanya, Ardi kemarin yang rela kemudian nggak sekolah,” kata Puryanto.

Puryanto mengaku dalam hati kecilnya, ia tidak tega melihat Ardi putus sekolah demi menjaga istrinya. Namun ia berpikir, keluarga kecilnya juga membutuhkan pemasukan untuk mencukupi biaya kehidupan sehari-hari.

“Terus terang, siapa yang tega melihat anaknya tidak bersekolah? Tapi mau bagaimana lagi, nggak ada orang lain, selain saya dan Ardi. Sedangkan saya sendiri bukan asli orang sini, sementara saudara-saudara kandung dari istri saya, semuanya sudah merantau dan tinggal di Kalimantan,” ucap dia.

Baca juga : 3 Anak Buruh Panjat Kelapa Putus Sekolah karena Tak Mampu Beli Seragam

Sudah kembali bersekolah

Setelah mendapat saran, desakan, maupun masukan dari banyak pihak, Ardi akhirnya kembali bersekolah. Ia pertama kali kembali melakukan aktivitas belajar di SD Negeri Kandangrejo, pada Senin (7/5/2018) lalu.

“Benar, Mas, sudah kembali sekolah sejak Senin kemarin. Sudah ketemu teman-teman dan bapak serta ibu guru, senang bisa ketemu dengan mereka semua,” tutur Ardi.

Dengan bantuan dari beberapa pihak, Ardi juga mengakui sudah mendapat bantuan dari beberapa pihak dalam menunjang aktivitas dirinya kembali bersekolah. Mulai dari perlengkapan sekolah hingga sepeda yang memudahkan dirinya untuk berangkat ke sekolah.

“Tapi saya masih sering kepikiran dengan kondisi ibu saat di sekolah, meski saat saya sekolah ibu kini sudah ada yang menunggu. Namanya Mbah Sukemi dan Mbah Jaimin, masih saudara ibu kata orang-orang,” terangnya.

Baca juga : Blusukan ke Daerah, Jokowi Temukan Banyak Anak Putus Sekolah

Usia Mbah Sukemi dan Jaimin yang sudah tergolong uzur itulah membuat Ardi tetap merasa kepikiran dengan keadaan ibunya. Apalagi dengan penyakitnya, selain tidak bisa beraktivitas, ibunda Ardi juga sudah tidak lagi ingat dengan apa yang ada di sekitarnya.

Kompas TV Tidak ada kata terlambat dalam menuntut ilmu, inilah yang dibuktikan oleh puluhan orangtua dan juga remaja putus sekolah di Kabupaten Klungkung, Bali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com