Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar NTT Bentuk Satgas Anti "Human Trafficking"

Kompas.com - 09/05/2018, 19:26 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar Nusa Tenggara Timur (NTT), membentuk Satuan Tugas (Satgas) Anti Human Trafficking (Perdagangan Manusia).

Ketua DPD I Golkar NTT Melki Laka Lena mengatakan, Satgas itu dibentuk untuk mencegah terjadinya perdagangan orang yang marak di wilayah itu.

"Malam ini kami akan melantik Satgas Anti Human Trafficking. Satgas ini dipimpin oleh salah satu aktivis yang sudah berpengalaman menangani human trafficking di Indonesia yaitu Gabriel Sola dari aktivis di Padma,"ucap Melki kepada sejumlah wartawan di sela-sela kegiatan orientasi fungsionaris angkatan II Partai Golkar NTT, Rabu (9/5/2018).

Terkait human trafficking lanjut Melki, sebenarnya ini bukan hal baru bagi partai Golkar di NTT.

Baca juga : Polda NTT Ungkap Modus Baru Pelaku Human Trafficking

Beberapa waktu lalu, saat Setya Novanto menjadi Ketua DPR RI, saat berkunjung ke Kupang, Novanto sudah katakan bahwa Golkar akan konsen soal isu human trafficking.

Melki mengaku, pada April 2018 lalu ia berkunjung selama seminggu di Kuala Lumpur, Malaysia dan bertemu dengan TKI asal NTT.

"Pada saat Hari Raya Paskah kemarin, saya berada di Malaysia, karena terganggu dengan berita terkait banyaknya TKI asal NTT yang meninggal dengan kondisi organ tubuh yang hilang,"imbuhnya.

"Di Kuala Lumpur, saya bertemu dengan TKI asal NTT, yang berasal dari Timor, Sumba dan Flores. Mereka mengeluh bahwa pemerintah RI termasuk Pemerintah Provinsi NTT tidak peduli dengan mereka,"sambungnya.

Karena itu kata Melki, setelah pulang dari Malaysia, dirinya lalu menggelar rapat bersama pengurus DPD I Golkar NTT. Hasil rapat, memutuskan untuk membentuk Satgas Anti Human Trafficking.

Baca juga : Polisi Kembali Bekuk Pelaku Human Trafficking di NTT

Selain pengurus Golkar lanjut Melki, Satgas ini juga mengajak dari unsur non-Golkar yang berasal dari aktivis.

"Artinya harus ada program politik yang mesti kita gerakan untuk membantu TKI. 90 persen dari mereka adalah TKI ilegal. Kalau mereka tertangkap polisi, maka pasti mereka mati dan diotopsi. Tubuhnya akan dibelah dan banyak organ tubuh yang akan hilang,"tegas Melki.

Dengan adanya pembentukan Satgas tersebut, Melki mengaku telah berkoorinasi dengan Kepala BNP2TKI Nusron Wahid, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Melchias Markus Mekeng.

Golkar NTT juga kata Melki, akan memfasilitasi pembentukan paguyuban NTT di Malaysia.

"Nanti setelah semua perangkat ini jadi, kami akan siapkan kelembagaan, infrastruktur dan semua perangkat lainnya. Secara khusus, kami akan bersama DPRD NTT, DPRD Kabuoaten dan Kota serta kepala daerah dari partai Golkar untuk bersikap dan mendukung tugas Satgas ini," katanya.

Baca juga : Diduga Korban Human Trafficking, Puluhan Warga NTT Terlantar di Bima

Di tempat yang sama Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar Agung Laksono mengapresiasi dibentuknya Satgas Anti Human Trafficking itu.

Agung berharap, Satgas tersebut bisa tahu persis persoalan atau akar masalah human trafficking di NTT, termasuk juga mencegah terjadinya human trafficking.

"Saya berpandangan bahwa, masalah human trafficking ini tentu berawal dari hulu. Kalau hulunya baik, tentu hilirnya atau negera penerima TKI akan baik,"ucapnya.

Kompas TV Tak hanya diduga mencuri ikan, kapal buronan interpol ini juga diduga melakukan human trafficking.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com