Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Poin Kesepakatan terkait Insiden Penghadangan Pelari di Yogyakarta

Kompas.com - 09/05/2018, 06:11 WIB
Wijaya Kusuma,
Farid Assifa

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Perwakilan Universitas Aisyiyah bertemu dengan warga Dusun Mlangi, Desa Nogotirto, Sleman, Yogyakarta, Selasa (8/5/2018).

Dalam pertemuan itu, kedua belah pihak menyepakati delapan poin. Berikut isi kesepakatan tersebut:

1. Pada dasarnya Unisa dan warga Mlangi memiliki semangat ukhuwah untuk membangun masyarakat dan saling menghormati pandangan masing-masing.

2. Sehubungan dengan informasi yang beredar luas di masyarakat tentang pemukulan pantat pelari, setelah diklarifikasi hal tersebut tidak terjadi, dan pemberitaan yang berkembang telah melebar dari substansi yang sebenarnya.

3. Para pihak telah menyadari kekurangan masing-masing dan telah menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan dalam pelaksanaan kegiatan tersebut dan berupaya untuk memperbaiki agar kejadian yang sama tidak terulang kembali.

4. Unisa meminta maaf kepada para ulama, tokoh masyarakat dan masyarakat Mlangi atas kurangnya sosialisasi kegiatan dan kurangnya pemahaman terhadap kondisi sosial, budaya setempat.

Baca juga : Soal Insiden Penghadangan Pelari, Panitia dan Warga Sepakat Damai

5. Para remaja yang terlibat meminta maaf kepada peserta dan Unisa atas respon spontan dan tindakan emosional yang mengakibatkan ketidaknyamanan pelaksanaan kegiatan.

6. Meminta semua pihak untuk menghentikan penyebaran informasi yang berpotensi menimbulkan kesalahpahaman.

7. Secara geografis, peristiwa yang terekam dalam video tidak terjadi di wilayah Dusun Mlangi.

8. Meminta semua pihak untuk mengedepankan penggalian informasi dan tabayun kepada pihak-pihak terkait, dan meminta tidak memperkeruh suasana dalam rangka menjaga ukhuwah islamiyah dalam bingkai persatuan dan kesatuan NKRI.

Video berdurasi 49 detik tersebut viral antara lain di Facebook dan Instagram. Dari penelusuran Kompas.com, para pelari tersebut ternyata sedang mengikuti kegiatan "Running UNISA 2018" yang digelar Selasa (1/5/2018) lalu.

Kegiatan itu merupakan rangkaian Milad Ke-27 Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta. Jumlah peserta "Running UNISA 2018" sekitar 1.000 orang. Bahkan, ada peserta lari dari luar negeri.

Baca juga : Kronologi Penghadangan Pelari Maraton di Yogyakarta Versi Masyarakat

Penghadangan itu dilakukan karena sebagian pelari perempuan mengenakan celana pendek dan ketat. Sementara berdasarkan norma di daerah Mlangi dan Sawahan yang merupakan kampung pesantren, perempuan yang berpakaian seperti itu dilarang masuk.

Persoalan itu kemudian diselesaikan dengan jalur musyawarah antara panita pelaksana lomba lari maraton dan warga Mlangi dengan menggelar dua kali pertemuan.

Kompas TV Event olahraga akbar lari maraton akan digelar di seputaran Candi Borobudur Magelang pada Minggu 19 November 2017.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com