Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Insiden Penghadangan Pelari, Panitia dan Warga Sepakat Damai

Kompas.com - 09/05/2018, 06:00 WIB
Wijaya Kusuma,
Farid Assifa

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta dan perwakilan warga Dusun Mlangi mengelar pertemuan bersama di Balai Desa Nogotirto, Selasa (8/5/2018), membahas insiden penghadangan pelari maraton.

Pertemuan ini merupakan yang kedua kalinya setelah musyawarah pertama digelar di tempat yang sama pada Senin (7/5/2018).

Dalam pertemuan Selasa kemarin disepakati delapan poin. Salah satunya adalah warga Mlangi dan panita pelaksana lomba lari maraton saling meminta maaf.

 

Pertemuan tersebut dihadiri penyelenggara lomba lari, yakni Universitas Aisyiyah (Unisa), tokoh masyarakat Mlangi, kepala Desa Nogotirto, perwakilan dari Polsek Gamping dan Polres Sleman.

"Pada prinsipnya persitiwa ini menjadi pembelajaran bagi kita semua, baik dari Unisa maupun warga Mlangi. Kita bersama-sama berkomitmen untuk memajukan masyarakat," ujar Rektor Unisa, Warsiti, saat ditemui seusai mengikuti pertemuan dengan perwakilan warga Mlangi, Selasa (8/5/2018).

Baca juga : Warga yang Menghadang Pelari Maraton di DIY Siap Meminta Maaf

Sementara itu, perwakilan warga Mlangi, KH Rifqi Aziz Makshum menyampaikan, permasalahan didialogkan bersama dan sudah selesai.

"Masalah ini clear, tidak ada apa-apa. Sudah selesai," tandasnya.

Sebelumnya, rekaman video tentang rombongan pelari perempuan dihadang sejumlah orang viral di media sosial.

Video berdurasi 49 detik tersebut viral antara lain di Facebook dan Instagram. Dari penelusuran Kompas.com, para pelari tersebut ternyata sedang mengikuti kegiatan "Running UNISA 2018" yang digelar Selasa (1/5/2018) lalu.

Kegiatan itu merupakan rangkaian Milad Ke-27 Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta. Jumlah peserta "Running UNISA 2018" sekitar 1.000 orang. Bahkan, ada peserta lari dari luar negeri.

Baca juga : Kronologi Penghadangan Pelari Maraton di Yogyakarta Versi Masyarakat

Penghadangan itu dilakukan karena sebagian pelari perempuan mengenakan celana pendek dan ketat. Sementara berdasarkan norma di daerah Mlangi dan Sawahan yang merupakan kampung pesantren, perempuan yang berpakaian seperti itu dilarang masuk.

Persoalan itu kemudian diselesaikan dengan jalur musyawarah antara panita pelaksana lomba lari maraton dan warga Mlangi dengan menggelar dua kali pertemuan.

Kompas TV Event olahraga akbar lari maraton akan digelar di seputaran Candi Borobudur Magelang pada Minggu 19 November 2017.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com