Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3.000 Pencari Kerja Antre Sejak Pagi Perebutkan 50 Lowongan Operator

Kompas.com - 08/05/2018, 16:34 WIB
Hadi Maulana,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - Sejak pukul 08.00 WIB, kawasan gedung MPH yang disediakan managemen PT Batamindo Invesment Cakrawala (BIP) dipadati pencari kerja. 

Tak tanggung, orang yang mengantre untuk melamar lebih dari 3.000 orang. Sedangkan lowongan yang tersedia hanya 50 operator

OK Simatupang, Ketua Koordinator Himpunan Kawasan Industri (HKI) Kepri mengatakan, pemandangan tersebut sangat miris.

Sebab hal itu menunjukkan Batam sangat minim lapangan pekerjaan. Sementara angka pengangguran terus meningkat.

(Baca juga : Diduga Mencari Kerja, 3 Warga Tiongkok Masuk ke Sebatik Secara Ilegal

"Parahnya lagi, pada saat bersamaan, ribuan buruh dari aliansi serikat masih berunjuk rasa dalam menuntut Upah Minimum Sektoral (UMS) di Batam," tuturnya.

Padahal seharusya, mereka membantu mencarikan jalan keluar bagaimana Batam bisa kembali bergeliat seperti dulu.

"Masih banyak saudara-saudara kita yang belum memeroleh pekerjaan. Bayangkan yang diterima hanya 50 operator, tapi yang melamar mencapai 3.000an. Artinya apa? Angka penggangguran di Batam masih tinggi," ungkap OK menambahkan.

Aldo, salah satu pencari kerja mengaku, sejak sepekan lalu ia bolak-balik ke gedung tersebut untuk mengetahui apakah ada lowogan pekerjaan yang dibutuhkan.

Baca juga : Survei Kompas: Jokowi Terganjal Masalah Harga Kebutuhan Pokok dan Lapangan Pekerjaan

"Baru hari ini ada lowongan yang buka, namun hanya membutuhkan 50 operator. Itupun sebagian besar diperlukan untuk perempuan, sementara laki-laki hanya sekitar 15-an orang," katanya.

Sebelumnya, Aldo bekerja di salah satu perusahaan di kawasan Industri Sekupang. Namun  karena dirinya mengikuti serikat pekerja dan kerap demo, kontrak dirinya tidak lagi diperpanjang perusahaan.

"Jujur saya kecewa dan kapok ikut serikat," imbuhnya.

Sebab, bukannya menambah gaji, malah dirinya kini menjadi pengangguran. Jika dihitung, sudah enam bulanan ini ia menganggur. 

Saat ini dirinya berharap ada lowongan yang sesuai dengan kriteria pendidikan dan pengalamannya, agar dirinya bisa kembali bekerja.

"Tapi jika sampai bulan Ramadhan ini tetap tidak ada, terpaksa saya harus mudik dan mencari keberuntungan di kampung," kata Aldo.

Kompas TV Hal itu yang semakin mempermudah pekerja asing menguasai pasar Indonesia. 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com