Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosennya Disebut Pendukung HTI, ITS Bentuk Tim Investigasi

Kompas.com - 08/05/2018, 14:10 WIB
Achmad Faizal,
Reni Susanti

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Tiga dosen Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya disebut berafiliasi dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Foto dan identitas ketiganya viral di media sosial beberapa hari terakhir beserta pendapat ilmiahnya yang disebut pro HTI.

Guru Besar Teknologi Kelautan Prof Daniel M Rosyid PhD, M.RINA., Kepala Laboratorium Teknik Fisika Andi Rahmadiansah, ST, MT, dan Kepala Program Studi Pascasarjana Teknik Material Lukman Noerochim, PhD.

Dikonfirmasi Kompas.com, Rektor ITS Prof Djoni Hermana mengaku sudah memanggil ketiga dosen tersebut untuk dimintai klarifikasi.

Baca juga : Jalan Panjang Pemerintah Bubarkan HTI ...

 

"Ketiganya mengaku memang pernah dimintai pendapat soal polemik hukum yang sedang melanda HTI," jelasnya, Selasa (8/5/2018).

Namun dia tidak mengetahui pasti sampai pandangan ketiganya menjadi viral di media sosial sehingga ketiganya diklaim berafiliasi dengan HTI.

"Kami tetap membentuk tim investigasi untuk menelusuri masalah ini," ujarnya.

Jika ketiganya bersalah, tim akan menentukan langkah selanjutnya. Termasuk jenis hukumannya. Begitupun jika tidak terbukti bersalah, tim akan memberikan rekomendasi.

Baca juga : PBNU: Masalah HTI Jangan Dibawa ke Jalanan

"Atau kami akan mengambil langkah hukum untuk menuntut balik atau bagaimana, nanti tergantung rekomendasi tim," ucapnya.

Yang pasti, sambung dia, ITS sebagai lembaga pendidikan negeri di bawah naungan pemerintah akan selalu mendukung apapun keputusan politik pemerintah tentang pembubaran HTI. 

Kompas TV Di hadapan anggota HTI, mantan Juru Bicara HTI menegaskan menolak putusan hakim PTUN Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com