Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Gemas, Pria Ini Gigit Anak Balitanya hingga Tewas

Kompas.com - 07/05/2018, 10:26 WIB
Abdul Haq ,
Farid Assifa

Tim Redaksi

GOWA, KOMPAS.com - Seorang anak balita di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, dianiaya oleh bapak kandungnya hingga korban tewas.

Pelaku awalnya berkilah bahwa peristiwa tersebut adalah kecelakaan lalu lintas. Polisi yang curiga akan luka lebam di sekujur tubuh korban kemudian mengamankan pelaku.

Penganiayaan itu terjadi pada Sabtu sore (5/5/2018). Awalnya, korban, AM (4) dibawa keluar oleh bapaknya, HB (28) dengan alasan hendak ke Pantai Losari, Makassar.

Ibu korban, Mutmainnah (21) mendengar kabar pada pukul 20.00 Wita bahwa anaknya berada di Rumah Sakit Syech Yusuf Sungguminasa lantaran terjatuh dari sepeda motor.

"Sore dibawa pergi jalan-jalan sama bapaknya, katanya mau ke Pantai Losari," kata Mutmainnah yang dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (6/5/2018).

AM kemudian mengembuskan nafas terakhir di rumah sakit dan langsung dievakuasi ke rumah duka di Dusun Tabusalaya, Desa Timbuseng, Kecamatan Pattalassang, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Baca juga : Said Assagaff Sebut Penganiayaan terhadap Wartawan By Accident

 

Polisi yang mendapatkan informasi tentang keganjilan atas meninggalnya korban kemudian mendatangi rumah duka pada Sabtu (5/5/2018) pukul 23.00 Wita.

Jenazah AM kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar untuk diotopsi dengan pengawalan ketat aparat kepolisian.

"Kami periksa kondisi jasad, ternyata banyak luka di tubuhnya, dan itu jelas bukan luka akibat kecelakaan lalu lintas" kata Kapolsek Bontomarannu, AKP Robert usai memimpin pemeriksaan awal terhadap jasad korban.

Usai menjalani otopsi, jasad korban kemudian diserahkan kepada pihak keluarga pada pukul 16.00 Wita, Minggi (6/5/2018). Jasad korban dikebumikan di Pemakaman Islam yang berjarak 300 meter dari rumah duka.

Polisi sendiri saat ini mengamankan HB dan telah menetapkannya sebagai tersangka.

Saat ini kami telah menetapkan orangtua korban berinsial HN sebagai tersangka. Namun anggota masih mendalami motif sehingga ia tega memperlakukan darah dagingnya sendiri seperti demikian," kata Kapolres Gowa AKBP Shinto Silitonga yang dikonfirmasi, Senin (7/5/2018).

Baca juga : Diduga Aniaya Tahanan Anak, Sipir Lapas Dilaporkan ke Polisi

HB sendiri mengaku bahwa luka gigitan pada tubuh korban memang ulahnya lantaran gemas melihat korban.

"Saya memang yang gigit kerena gemas sekali lihat anakku," kata HB.

HB sendiri terancam Pasal 80 ayat 3 Undang-undang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman minimal 15 tahun penjara.

Kompas TV Sebuah video ramai dikomentari warganet. Video tersebut memperlihatkan kekerasan oknum anggota polisi kepada juniornya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com