Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Insiden Pelari Diadang Warga, Camat Bilang Hanya Soal Busana

Kompas.com - 06/05/2018, 07:17 WIB
Wijaya Kusuma,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Rekaman video tentang rombongan pelari perempuan diadang sejumlah orang viral di media sosial. Video berdurasi 49 detik tersebut viral antara lain di Facebook dan Instagram.

Dari penelusuran Kompas.com, para pelari tersebut ternyata sedang mengikuti kegiatan "Running UNISA 2018" yang digelar Selasa (1/5/2018) lalu.

Kegiatan itu merupakan rangkaian Milad ke-27 Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta. Jumlah peserta "Running UNISA 2018" sekitar 1.000 orang. Bahkan peserta lari ada dari luar negeri.

Seluruh rute yang dilintasi peserta dalam Running UNISA 2018 dibawah supervisi dari Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) DIY.

Rute lomba lari tersebut ada yang melewati kampung, salah satunya ke Mlangi, Kelurahan Nogotirto Kecamatan Gamping, Sleman.

Baca juga : Insiden Pelari Diadang Warga Disebut Telah Diselesaikan Secara Damai

 

Dalam video yang viral, dua orang peserta sempat mendapat perlakukan tidak mengenakan saat memasuki daerah perkampungan di Mlangi tersebut.

Camat Gamping Abu Bakar menanggapi rekaman video viral tersebut. Menurut dia, Mlangi  merupakan daerah pusat pondok pesantren. Di kampung tersebut juga ada aturan lokal dimana berpakaian harus sopan dan menutup aurat.

Abu Bakar sendiri berpendapat bila pihak panitia lomba lari tidak memahami aturan lokal tersebut. 

"Harusnya panitia paham kalau Mlangi itu pusatnya pesantren, banyak santri yang belajar di sana. Mlangi juga ada aturan lokal, terkait berpakaian yang sopan dan menutup aurat," tegasnya, Sabtu (5/5/2018).

Namun, Abu Bakar menyatakan pihaknya akan selalu mendukung bila ke depan akan ada kegiatan pesta olahraga yang melintasi kawasannya seperti lomba lari. Asalkan, ada koordinasi dengan desa dan kecamatan yang dilewati. 

Baca juga : Ketika Warga Asing Belajar Islam di Kampung Mlangi

"Saya dukung kalau ada lomba marathon (lagi) karena di Gamping banyak lokasi bagus. Tentu sebelumnya (panitia harus) koordinasi dengan Kades dan Camat serta Muspika. Penyelenggara juga harus menghormati aturan setempat," urainya.

Sudah Diselesaikan Secara Damai

Ketua Milad UNISA ke 27 sekaligus Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan UNISA Ruhiyana mengungkapkan, perizinan kegiatan Running UNISA 2018 sudah sesuai prosedur, sementara rute lomba lari berada dibawah supervisi PASI DIY. 

"Event ini rencananya akan digelar tahunan. Tahun depan ada rencana untuk mengelar 10K," ujarnya. Insiden ini sendiri telah diselesaikan dengan kekeluargaan.

Ruhiyana mengatakan, oknum warga melakukan hal tersebut untuk memperingatkan. Menurut mereka, pelari menggunakan pakaian yang tidak layak. Para pelari mengenakan hotpant.

 

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com