Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tertangkap Warga, Kuskus Beruang Akan Dilepaskan di Hutan TNBNW

Kompas.com - 04/05/2018, 19:02 WIB
Rosyid A Azhar ,
Farid Assifa

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.com – Dua ekor kuskus beruang (ailurops ursinus) tertangkap secara terpisah oleh masyarakat Desa Tunggulo, Kabupaten Bone Bolango.

Diperkirakan, dua satwa ini adalah pasangan yang sedang mencari makan di kebun sekitar permukiman warga desa.

“Satu ekor kuskus betina ditangkap petani dan diserahkan ke tokoh masyarakat Sabtu pekan lalu. Beberapa hari kemudian datang kuskus jantan dan sempat ditangkap warga, namun kemudian terlepas,” kata Yanis Talamati, kepala Resor Bolango, Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW), Jumat (4/5/2018).

Pihak TNBNW kemudian mencari keberadaan kuskus jantan yang terlepas tersebut karena satwa ini tidak memiliki jelajah yang jauh. Diperkirakan hanya di sekitar kebun warga.

Yanis Talamati mengatakan, jika pencarian tidak membuahkan hasil, maka hari Sabtu besok kuskus betina ini akan dilepasliarkan di dalam kawasan TNBNW.

“Tokoh masyarakat yang menerima kuskus sangat kooperatif, ia langsung menyerahkan satwa ini untuk dilepasliarkan di dalam kawasan konservasi,” ujar Yanis Talamati.

Baca juga : BBKSDA Riau Awasi Beruang yang Terkam Petani Karet di Rokan Hulu

Kuskus beruang merupakan satwa marsupial (berkantung) endemik Sulawesi yang dilindungi. Di antara keluarga Phalangeridae, secara fisik kuskus ini yang paling besar, menyerupai beruang.

Di alam, satwa ini terkenal sangat pendiam dan bergerak sangat lamban. Ia bisa berlama-lama dalam satu pohon.

Saat lahir, anak kuskus sangat mungil, ia langsung menuju kantung induknya dan berdiam di kantung hingga umur 8 bulan.

Baca juga : Hendak Pergi ke Kebun, Seorang Petani di Riau Diterkam Dua Ekor Beruang

Karena sangat lamban, satwa ini mudah diburu atau diambil langsung dari alam sehingga populasinya terus menurun.

Kompas TV Beruang madu merupakan jenis terkecil dari 8 jenis beruang di dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com