Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangani Citarum, Menristekdikti Berlakukan KKN Tematik

Kompas.com - 04/05/2018, 13:22 WIB
Agie Permadi,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Untuk membantu memulihkan Sungai Citarum, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) meluncurkan kuliah kerja nyata (KKN) tematik. 

KKN tematik tersebut diberi tema "Sumbangsih Pendidikan Tinggi untuk Wujudkan Citarum Harum”.

Menristekdikti Muhammad Nasir mengatakan, mahasiswa akan dilibatkan dan terjun langsung ke masyarakat. Mereka akan mendampingi dan mengedukasi masyarakat mengenai pengendalian pencemaran dan kerusakan DAS citarum.

"Kami sudah koordinasikan (dengan perguruan tinggi negeri dan swasta se-Jawa Barat dan DKI Jakarta) baik dari hulu, tengah, maupun hilir jadi di-clustering sesuai bidangnya masing-masing,” ujar Nasir, Jumat (4/5/2018).

Baca juga : Benahi Citarum, Luhut Beri Batas Waktu 3 Bulan Perusahaan Lengkapi IPAL

Menurut Nasir, inovasi yang dihasilkan perguruan tinggi harus diimplementasikan kepada masyarakat.

"Kemudian bagaimana agar masyarakat nilai ekonominya ditingkatkan agar ekonominya makin baik. KKN tematik sekarang sedang berjalan”, kata Nasir.

Nasir optimistis, dengan KKN Tematik dalam 2 tahun ada pengaruh signifikan terhadap DAS Citarum.

"Karena ada pendampingan mahasiswa, satu, air harus semakin bersih dari kotoran, masalah limbah harus kita bersihkan. Kedua masyarakat secara ekonomi harus menjadi lebih baik, tingkat kesehatan harus makin baik tingkat pendidikan harus makin baik,” lanjut Nasir.

Baca juga : Menyelisik Kerusakan Sungai Citarum terhadap Pembangkit Listrik

Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan menambahkan, KKN tematik bakal dilaksanakan di sepanjang sungai ini. Dengan begitu, akan dilahirkan inovasi-inovasi baru.

"Mahasiswa, kita semua, harus kasih perhatian. Karena lingkungan ini dampaknya sangat besar dari yang kita bayangkan," tuturnya. 

"Jadi, kita tidak ingin nantinya di masa depan kita mendapatkan generasi yang kuntet, bonus demografi kita bukan bonus demografi yang kuntet, tapi bonus demografi yang sehat,” tambahnya.

Berita sebelumnya, Februari 2018, Presiden Joko Widodo memperkirakan diperlukan waktu 7 tahun untuk perbaikan Citarum.

Setelah diterbitkannya Peraturan Presiden 15/2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan DAS Citarum, pemerintah terus bergerak membersihkan Sungai Citarum.

Kompas TV Temuan pembungan limbah sembarangan ini diketahui saat petugas gabungan melakukan normalisasi sungai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com