Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran Kosambi Bandung, 26 Rumah Terbakar dan Satu Balita Tewas

Kompas.com - 04/05/2018, 09:06 WIB
Dendi Ramdhani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Kebakaran hebat melanda permukiman padat penduduk di kawasan Kosambi, Kampung Karees Kulon RT 03 RW 06 Kelurahan Malabar, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung, Kamis (3/5/2018) siang.

Dalam kejadian itu, 26 rumah yang dihuni 38 kepala keluarga terbakar. Satu orang balita berusia lima tahun bernama Surya meninggal dunia. Sementara beberapa warga mengalami luka bakar.

Kepala Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DKPB) Kota Bandung, Ferdi Ligaswara mengatakan, laporan kebakaran diterima petugas pukul 10.55 WIB. Pemicu kebakaran diduga dari kebocoran tabung gas yang menyambar kompor.

Api cepat membesar lantaran banyak material bangunan yang mudah terbakar. Angin kencang saat kejadian membuat api cepat merambat.

Baca juga : Kronologi Terbakarnya 25 Rumah di Kosambi Bandung

"Secara geografis RW 6 di Kelurahan Malabar ini secara struktur bangunan berhimpitan hampir relatif tidak ada space. Sehingga api sangat akseleratif," ujar Ferdi saat ditemui di lokasi kejadian, kemarin.

Untuk merespons kejadian, DPKB menerjunkan 24 unit kendaraan antara lain 16 mobil pancar, dua unit mobil rescue, dua unit mobil komando, serta kendaraan pembantu lainnya. Dua pleton petugas diturunkan untuk memadamkan api.

Proses pemadaman berlangsung cukup lama. Petugas kesulitan menjangkau titik api karena berada di dalam gang.

"Kita kesulitan manuver di mana titik-titik api terhubung di gang yang tak bisa dilalui unit kita. Kita lakukan metode urai selang dari tanki ke titik api," tuturnya.

Baca juga : Puluhan Rumah di Kosambi Bandung Terbakar, Warga Berhamburan

Satu setengah jam setelah kejadian api dapat dipadamkan. Namun, proses pendinginan (overhaul) memakan waktu sekitar dua jam untuk memastikan tak ada bara yang masih menyala.

Setelah dipastikan padam, petuga fokus melakukan pencarian korban bernama Surya. Ferdi menuturkan proses pencarian Surya memakan waktu sekitar tiga jam.

"Alhamdulillah tim rescue dibantu Inafis Polrestabes Bandung menemukan meskipun dalam kondisi meninggal. Dia ditemukan di kamar mandi, mungkin dia mencari air, mencari perlindungan diantara reruntuhan," ucap Ferdi.

Ia menjelaskan, proses evakuasi korban cukup sulit lantaran posisi korban tertimbun material kebakaran setebal satu meter.

Baca juga : Kebakaran Kosambi Bandung, 4 Orang Hilang, 3 Petugas Tersengat Listrik

"Relatif lama juga proses pencarian korban karena tumpukannya sangat tebal hampir satu meter dan kita gali," ucapnya.

Ferdi pun memastikan jika tiga orang lainnya yang sebelumnya dilaporkan hilang telah ditemukan dalam kondisi selamat. Beberapa orang lainnya mengalami luka bakar.

"Dan ada tiga korban lain yang dilaporkan hilang ternyata berlari terevakuasi dan ditemukan. Korban dari masyarakat lain juga ada dua orang yang luka bakar dan menginjak material reruntuhan," tutur Ferdi.

Warga terdampak sementara mengungsi ke Hotel Harapan Indah yang berlokasinya tidak jauh dari tempat kejadian. Petugas bersama warga juga mendirikan posko darurat dan dapur umum di halaman Hotel Harapan Indah. 

Kompas TV Diduga kebakaran diakibatkan hubungan pendek arus listrik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com