BANDUNG, KOMPAS.com - Minggu, 7 Juni 2015, menjadi hari yang tak terlupakan bagi pebalap sepeda motor, Muhammad Fadli.
Hari itu, dalam ajang SuperSport Asia Road Racing Championship (ARCC) 2015 seri II di Sirkuit Internasional Sentul, Jabar, ia mengalami kecelakaan.
Kecelakaan terjadi sesaat setelah Fadli melintasi garis finish pada posisi terdepan. Akibat kecelakaan tersebut, selama enam bulan ia dirawat di rumah sakit.
Operasi demi operasi ia jalani. Hingga kenyataan pahit harus dilaluinya, ia kehilangan salah satu kakinya. Di tengah kepedihannya ia bertekad untuk segera bangkit.
Baca juga : Kondisi Kaki Kiri M Fadli Usai Kecelakaan Fatal di Sentul
"Hal paling utama yang membuat saya bangkit adalah keluarga. Kalau saya menyerah, apa kabarnya dengan keluarga saya," ujar Fadli kepada Kompas.com seusai kampanye "Ayo Indonesia Bergerak", belum lama ini.
Setelah pulang dari rumah sakit dan bedrest 1 tahun di rumah, Fadli memutuskan untuk aktif bersepeda. Sepeda itu dulunya merupakan alat penunjang latihan dirinya sebagai pebalap.
Keseriusannya terhadap sepeda membuka kesempatan baru baginya. Menjadi atlet sepeda.
"Kesempatan itu kita yang bikin, bukan datang dengan sendirinya. Dengan saya bersepeda setiap hari dan membuat kesempatan, akhirnya kesempatan-kesempatan yang lain datang dengan sendirinya," ungkapnya.
Baca juga : M Fadli Sumbang Medali Pertama bagi Indonesia
Ia tak pernah letih berlatih. Tak seharipun ia bolos berlatih. Setiap Senin-Jumat, pagi tiga jam dan malam tiga jam, ia berlatih. Bahkan ia kerap menambah latihan ekstra.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.