Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Firman, Anak Seorang Buruh yang Raih Emas di Lomba Penelitian Ilmiah Internasional

Kompas.com - 02/05/2018, 18:17 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Kompas TV Perjuangan Kartini, untuk mencerdaskan kaum perempuan, menyetarakan kaum perempuan, agar dapat menikmati hak yang sama, bekerja, serta meraih cita-cita.

"Bapak buruh bangunan dan ibu TKW di Singapura sejak saya kelas 1 SD, mereka rela bekerja keras, ibu rela kerja jauh, demi pendidikan anak-anaknya. Saya bertekad akan bahagiakan mereka dunia akhirat, mengangkat derajat keluarga, dan membawa Indonesia menjadi lebih baik," tuturnya.

Sejak masuk SMA Taruna Nusantara, Firman mendapat beasiswa dari BUMN Pelindo. Bahkan, dia sudah diterima di Institut Teknologi Bandung (ITB) melalu beasiswa Bidikmisi.

Baca juga : Saat Hasil Riset 10 Tahun Mentok di Meja Penelitian...

Firman selalu mengingat pesan orangtuanya untuk selalu rendah hati meski telah meraih prestasi tinggi, lalu berjuang terus karena perjalanan masih panjang.

"Bapak dan ibu bangga, bersyukur, kemarin sudah telepon ibu juga. Mereka pesan kalau saya harus tetap rendah hati, tetap berjuang karena perjalanan masih panjang," tuturnya.

Wakil Kepala Sekolah Kesiswaan dan Asrama SMA Taruna Nusantara, Kuncoro Puji Raharjo, mengatakan, prestasi Firman merupakan hasil kerja kerasnya selama setahun belakangan ini.

Dia dan para pembimbingnya berhasil meneliti kandungan pohon jati, rambutan dan felisium menjadi bagian teknologi tenaga surya.

"Daun adalah sumber sumber energi terbesar di dunia setelah sinar matahari. Ketiga daun itu mengangung pigmen mendekati cokelat dan merah, yang bisa menyerap sinar matahari maksimal," ucapnya.

Menurutnya, Firman memang memiliki bakat dan minat yang sangat tinggi dalam bidang penelitian. Sehingga sehari-harinya Firman, menurut Kuncoro, seringkali berada di laboratorium atau di bengkel kerja SMA Taruna Nusantara.

“Tentu saja hal ini menuntut perhatian sendiri dari pamong/guru pembina kelompok penelitian ini. Mengingat harus dicari cara bagaimana menyeimbangkan antara ruang kreativitas dengan tetap memperhatikan pembinaan disiplin dan tanggung jawab yang tinggi sebagai bagian penting dari pendidikan di SMA Taruna Nusantara,” jelas Kuncoro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com