Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Desy Wanita Berhijab Penolong Anjing Liar, "Rezeki Allah yang Atur" (2)

Kompas.com - 02/05/2018, 07:33 WIB
Kontributor Lombok Tengah, Lalu M. Syamsul Arifin,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

LOMBOK, KOMPAS.com - Tak mudah dan murah memelihara seratusan hewan, seperti anjing dan kucing, secara bersamaan. Namun itulah yang dilakukan oleh Desy Marlina, perempuan asal Desa Kopang, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

Jumlah anjing yang dipelihara oleh wanita berhijab ini mencapai 105 ekor, sedangkan kucing 39 ekor.

Kucing dan anjing yang dirawat Desy bukanlah jenis kucing atau anjing hias yang memiliki nilai komersial tinggi. Mereka adalah anjing dan kucing terlantar yang tak bertuan dan hidupnya teraniaya di jalanan.

Baca selengkapnya: Kisah Desy, Wanita Berhijab Penolong Anjing Liar, Kasih Sayang untuk Semua Makhluk (1)

Hewan-hewan itu diadopsinya dari jalanan dengan kondisi beraneka ragam. Bahkan ada yang ditemukannya dalam kondisi luka parah.

"Ya namanya juga masyarakat awam. Mereka siram anjing itu pakai air panas, kemudian tubuh anjing itu bongkang (melepuh). Anjing itu jadi menguarkan aroma tengik yang luar biasa. Sudah gitu mereka mengusir anjing-anjing itu pake batu," ungkap Desy.

Desy mengatakan, hewan-hewan itu dirawatnya sampai sehat. Saat dia melihat bahwa kemungkinan bertahan hidup dari hewan-hewan binatang yang ditemukannya kecil, dia terpaksa membawanya untuk disuntik mati agar tidak terlalu lama menanggung rasa sakit.

Jika Desy merasa tidak mampu mengurusnya, anjing jantan dikebiri dan yang betina disterilisasi. Lalu dia membawa hewan-hewan itu ke tempat yang jauh dari jangkauan orang-orang yang dinilainya berperilaku sadis terhadap hewan.

Rezeki dan pertolongan

Desy yakin, apa yang dilakukannya terhadap hewan-hewan itu jauh lebih baik ketimbang membiarkannya disiksa di tempat pertama kali mereka ditemukan.

"Usai kami rawat, kami steril dan bantot (kebiri), kemudian kami lepas di tempat yang jauh dari wilayah orang-orang yang membencinya.  Saya yakin anjing itu tidak akan merugikan orang lain. Saya yakin anjing itu sudah ada rezekinya sendiri. Buktinya, di tempat yang paling gersang sekalipun toh saya masih bisa menemui anjing," ungkap Desy.

Desy yang kesehariannya berprofesi sebagai pemilik toko online dan bisnis travel ini mengaku tidak merasa terbebani dengan keberadaan hewan-hewan malang yang menjadi tanggung jawabnya. Dia melakukannya karena kasih sayang dan keprihatinan terhadap nasib hewan-hewan teraniaya itu.

Baca juga : Tangis Haru Briptu Nova Saksikan Ijab Kabul Pernikahan via Video Call (1)

Desy mengakui bahwa kini, dia tidak sepenuhnya berinteraksi dengan hewan-hewan tersebut sepanjang waktu. Dia dibantu oleh sebuah keluarga. Dia hanya bertanggung jawab penuh dari sisi pembiayaan logistik untuk hewan-hewan malang tersebut.

"Tidak ada hambatan karena bukan saya yang terjun langsung. Ada Ibu Wayan dan keluarganya yang membuat makanan untuk anjing-anjing itu.  Saya hanya kirim dana dan gaji Ibu Wayan," kata Desy.

Bersambung ke halaman 2: Rezeki, Allah yang atur

 

Desy Marlina Amin, perempuan berhijab penolong hewan liar di jalanan, termasuk anjing, di Lombok Tengah, NTB. Aksinya menuai kontroversi.KOMPAS.com/Lalu Syamsul Arifin Desy Marlina Amin, perempuan berhijab penolong hewan liar di jalanan, termasuk anjing, di Lombok Tengah, NTB. Aksinya menuai kontroversi.

Desy juga menuturkan bahwa dia memiliki beberapa kerabat yang membantunya merawat 105 anjing terlantar itu. Anjing-anjing itu dipelihara di empat titik yang berbeda, sedangkan seluruh kucingnya dijaga dan diberi makan oleh kakaknya di rumah.  

"Kucing-kucing saya kakak saya yang urus. Saya tempatkan anjing saya di 4 titik yang berbeda dan tempatnya rahasia, biar masyarakat tidak heboh," ucap Desy.

Soal harapannya ke depan terkait aktivitasnya merawat hewan-hewan liar itu, Desy mengaku bingung. Dia hanya ingin melakukan apa yang baik untuk anjing dan kucing liar yang kerap mendapatkan perlakuan buruk dari manusia meski dia kerap menuai hujatan.

"Biarkan saja (hujatan atau ancaman itu). Yang penting mahluk-mahluk itu tetap makan.  Dan rezeki, Allah sudah atur," ucapnya.

Dipuji

Di tengah kontroversi dan hujatan yang diterimanya, aksi Desy juga menuai pujian dari warga Lombok Tengah di sekitar tempat tinggalnya. Menurut mereka, Desy justru telah melakukan tindakan yang mulia.

"Saya salut sama orang-orang seperti ibu itu. Saya pribadi baru hanya sebatas tidak bisa makan hewan yang saya lihat atau hewan yang saya sendiri yang sembelih atau mungkin ikan yang saya pelihara sendiri," kata Muslihin (32), seorang pemuda dari Desa Batu Jai.

Baca juga : Cerita di Balik Pernikahan Pelajar SMP, Tunda Hamil demi Sekolah (2)

Akbar (26), pemuda dari Desa Puyung, sepakat bahwa kebaikan harus dilakukan kepada semua makhluk tanpa terkecuali.

"Enggak apa-apa kalau menurut saya. Toh kebaikan itu lebih berarti ketimbang menelantarkan mahluk Allah itu sendiri. Cuma Allah yang  berhak menilai. Apakah dia di jalan yang benar atau tidak. Intinya rasa peduli cewek itu luar biasa," tutur Akbar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com