Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangis Haru Briptu Nova Saksikan Ijab Kabul Pernikahan via Video Call (1)

Kompas.com - 01/05/2018, 08:52 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com - Briptu Nova Chairul Jannah hanya bisa pasrah. Polisi wanita ini hanya bisa menyaksikan proses ijab kabul pernikahannya lewat video call.

Viralnya kisah pernikahan keduanya ini berawal ketika Nova yang sedang mengikuti seleksi menjadi polisi PBB di Cikeas, Jawa Barat, hanya bisa menangis terharu melihat proses ijab kabul pernikahannya yang diucapkan suaminya di Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (28/4/2018).

Pada Senin (30/4/2018) siang, polwan yang bertugas di Polda Kalbar ini baru saja tiba di rumahnya di bilangan Jalan Parit Haji Husin I, Pontianak.

Dia dijemput oleh suaminya, Andik Trianto di bandara. Saat itu, Nova baru tiba dari Jakarta usai mengikuti rangkaian seleksi.

Baca juga : Viral, Video Sepasang Polisi Menikah via Video Call

Nova menuturkan, pada awalnya rencana pernikahan ditetapkan pada tanggal 28 April dan sudah dipersiapkan sejak jauh hari. Tapi apa mau dikata, rencana itu berbenturan dengan jadwal seleksi menjadi polisi PBB.

Dia ingat betul saat menerima telegram rahasia (TR) pada 17 April 2018 yang isinya menyebutkan, Nova harus mengikuti seleksi di pusat.

"Di situ (TR), tertulis jadwal tesnya hanya sampai hari Jumat (27/4/2018), bukan hari Sabtu," ujar Nova saat ditemui di kediamannya, Senin siang.

Dengan mempertimbangkan bahwa waktu pelaksanaan tes hanya sampai hari Jumat, Nova pun berangkat mengikuti seleksi. Namun, prosesnya ternyata molor sampai hari Minggu karena banyaknya peserta yang lulus seleksi.

"Jadi tidak bisa kalau tes mengemudi itu hanya satu hari karena peserta yang lulus banyak, jadi sampai tiga hari tesnya, dilanjutkan tes menembak hari Minggu" ujar Nova.

Baca juga : Cerita di Balik Pernikahan Pelajar SMP, Tunda Hamil demi Sekolah (2)

Molornya jadwal tes tersebut sempat membuat Nova bimbang dan dilema. Dia kebingungan. Pasalnya, saat itu proses seleksi hanya tinggal satu langkah lagi, sedangkan proses pernikahannya sudah di depan mata.

"Karena untuk mencapai ke sini (polisi PBB) itu tidak mudah, benar-benar tidak mudah," ucapnya.

Nova lalu menghubungi keluarganya dan berkonsultasi dengan penghulu.

"Saya tanya apakah memungkinkan kalau mempelai wanita itu tidak ada pada saat akad. Terus penghulunya bilang, 'bisa mbak, bisa, sah kok, soalnya yang dibutuhkan dalam akad itu mempelai laki-laki, orangtua wali, dan dua saksi'," ujar Nova menirukan jawaban sang penghulu.

Yang penting, lanjut Nova, dia harus segera ke KUA untuk menandatangani surat nikah setelah kembali dari seleksi.

"Video call"

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com