Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dedi Mulyadi Sebut Hasil Kerajinan Bambu di Jabar Bisa Sekelas Jepang

Kompas.com - 30/04/2018, 17:57 WIB
Irwan Nugraha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan, kualitas kerajinan bambu Jawa Barat bisa setara Jepang.

Hal itu disampaikan Dedi saat mengunjungi perajin kreatif cinderamata di Kampung Cirungki, Desa Hegarmanah, Kecamatan Cikancung, Kabupaten Bandung, Senin (30/4/2018).

Dedi mengatakan, bambu merupakan salah satu identitas warga Sunda yang biasa dipakai untuk kebutuhan sehari-hari.

Misalnya, jadi bahan baku atap rumah, alat membangun rumah, perkakas, meubeler, alat dapur, sampai berbagai jenis hasil kerajinan menarik.

"Berulangkali saya katakan bahwa bambu merupakan salah satu identitas warga Sunda. Mereka bisa menghidupi dirinya dengan alam melalui pohon bambu yang diolah sedemikian rupa menjadi bahan komersil," jelas Dedi kepada wartawan saat bertemu para perajin cinderamata bambu di Kabupaten Bandung, Senin (30/4/2018).

Ditambahkan Dedi, warga di kampung ini mampu menyulap bambu melalui rantingnya menjadi bahan berkelas seperti gelang, gantungan kunci, pulpen dan lainnya. Kerajinan ini menjadi mata pencaharian di kampung tersebut.

Hasil produksi pun sudah dipasarkan ke wilayah lokasi wisata terkenal di seluruh Indonesia.

"Nantinya, hasil produksi dari bambu seperti ini di Jawa Barat bisa ditingkatkan kelasnya seperti kerajinan bambu di Jepang," ungkap Dedi.

Peranan pemerintah provinsi, lanjut Dedi, sangat diperlukan untuk meningkatkan promosi dan kualitas kerajinan bambu mulai dari permodalan, pemasaran dan pembinaan untuk go international.

Baca juga : Dedi Mulyadi: Generasi Milenial Itu Justru Paham Pentingnya Lingkungan

Seperti di Jepang, kerajinan bambu memiliki kelas tinggi hampir sama halnya dengan kerajinan dengan bahan baku metal ataupun perak.

Kerajinan atau perkakas dari bambu di Jepang bahkan harganya bisa lebih tinggi dari bahan lainnya karena dinilai memiliki karya seni tinggi serta unik.

"Ini kualitas kerajinan dengan membuat alat sendiri oleh perajin bisa bagus seperti ini. Apalagi kalau pemerintah secara serius turun tangan memperbaharui alatnya dengan sistem teknologi canggih sekarang, kan bisa. Hasilnya tentu bisa lebih bagus lagi," ungkap dia.

Upaya promosi pun nantinya akan didorong melalui peningkatan aspek pariwisata yang sangat pesat di Jabar. Dengan demikian, infrastruktur memadai yang menghubungkan seluruh wilayah Jabar Utara, Selatan, Barat dan Timur harus segera direalisasikan. Soalnya, di daerah selatan yang memiliki potensi wisata bisa tumbuh secara pesat.

"Kreatif dengan hasil karyanya menciptakan produk. Bagaimana pariwisata di Jabar maju pesat nantinya. Produk akan dibeli oleh turis dan dijualnya pakai bahasa Sunda, supaya jadi tertarik berbahasa Sunda," katanya.

Reboisasi bambu

Dedi mengatakan, pelestarian bahan baku bambu harus segera digalakkan oleh pemerintah. Salah satu caranya dengan melakukan reboisasi bambu dan pelarangan alih fungsi lahan bambu menjadi pembangunan komersial.

Menurut Dedi, pohon bambu selain bisa bermanfaat dan mencukupi hajat masyarakat Sunda melalui berbagai kreativitas warganya, juga dinilai sangat kuat menahan tanah longsor. Bahkan, bambu pun sangat baik sebagai tumbuhan menyerap air dan menjaga keseimbangan alam.

"Jangan dirusak alamnya, bambunya pun dirawat. Bahkan, kita nanti akan harus melakukan reboisasi bambu supaya bahan baku bambu tidak punah dan susah. Sekarang masih banyak, tapi ada beberapa daerah yang mulai mengubah lahan pohon bambu menjadi hunian," tambahnya.

Salah seorang pelopor kerajinan cinderamata dari bambu, Yusuf (63) menyambut baik rencana program pelestarian pohon bambu oleh kandidat nomor empat di Pilkada Jabar tersebut. 

"Saya dan keluarga hidup dari bambu dan bisa menciptakan lapangan kerja seperti ini. Kalau nantinya bambunya tidak ada atau sudah sulit karena penyempitan lahan, kami mau hidup dari mana pekerjaannya?" terang Yusuf.

Baca juga : Bertemu Pemulung Lumpuh, Dedi Mulyadi Bilang Pemerintah Bisa Buat Mereka Bahagia

Selama ini, Yusuf yang menggagas usaha cinderamata mata bambu sejak tahun 1984 itu sudah memiliki puluhan karyawan. Hasil kerajinannya sudah dipasarkan di Bali, Pangandaran, Pelabuhan Ratu, Ancol, Taman Mini Indonesia Indah Jakarta, dan objek wisata lainnya.

"Saya mirisnya sekarang di Bandung sudah sulit ada lahan untuk menanam bambu karena banyak yang beralih fungsi jadi bangunan. Jangankan di kota, di kampung saja sudah banyak yang berubah fungsi lahan," tambah dia.

Ia dan kelompok perajin bambu berharap rencana pelestarian kerajinan bambu bisa terealisasi demi membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang memiliki usaha kecil dengan bahan baku alam lainnya di Jawa Barat.

Kompas TV Visi Duo DM adalah mewujudkan Jawa Barat yang adil, sejahtera, dan berkarakter. 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com