Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Mantan TKI Malaysia, Nenek Ini Terlantar di Nunukan

Kompas.com - 30/04/2018, 12:37 WIB
Sukoco,
Reni Susanti

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com - Fatimah (69), seorang nenek yang diduga eks TKI dari Malaysia terlantar di Kabupaten Nunukan. Ia dirawat di Rumah Sakit Umum Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara selama 2 bulan terakhir.

Kepala Rumah Sakit Umum Nunukan Dulman mengatakan, Fatimah diantar ke RSU Nunukan oleh warga dengan kondisi seluruh badan membengkak.

"Menderita sakit jantung, makanya semua badannya bengkak. Sekarang sudah mendingan," ujar Dulman, Senin (30/4/2018).

Dulman menambahkan, selama 2 bulan dirawat, tidak satupun keluarga Fatimah menjenguk. Karena itu pihak rumah sakit terpaksa menggratiskan biaya pelayanan.

"Terpaksa kita tanggung karena kondisinya terlantar, diantar oleh warga dan belum ada keluarganya yang menjenguk," imbuhnya.

(Baca juga : Dinas Sosial Evakuasi Seorang Lansia yang Terlantar di Jakarta Barat)

Saat dijenguk Kompas.com, ucapan Fatimah kerap berubah-ubah. Dengan logat Banjar yang kental, Fatimah mengaku merantau ke Malaysia bersama suaminya Kadirun setelah menikah di usianya yang baru 15 tahun.

Begitupun ketika ditanya soal anak, pernyataan Fatimah tentang jumlah anaknya, berubah-ubah. Anak yang paling ia sebut namanya adalah Nordin.

"Norsin itu pemain bulutangkis di Kalabakan (Malaysia), selalu nomor satu," ujarnya.

Sayangnya Fatimah tidak ingat kapan dan dengan apa dia sampai terlantar di Kabupaten Nunukan. Dari informasi komunitas Gerakan Nunukan, nenek Fatimah diantar oleh salah satu warga Sedadap.

"Info yang kita terima, ibu ini dipulangkan lewat kapal ikan di pelabuhan. Salah satu warga menampung dia, kemudian dia sakit-sakitan dan diantar ke RSU," ujar Melan, salah satu pengurus komunitas GNB.

Kompas TV Pengiriman sembako bertujuan menekan peredaran produk Malaysia di perbatasan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com