Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berusaha Rebut Senjata Polisi, 3 Bandar Narkoba Ditembak Mati

Kompas.com - 29/04/2018, 17:17 WIB
Aji YK Putra,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com — Tiga bandar narkoba asal Sulawesi Tengah ditembak mati Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumatera Selatan.

Michael (30), Erwin (26), dan Jonly (27) harus meregang nyawa lantaran melakukan perlawanan dan berusaha merebut senjata polisi saat akan ditangkap.

Mereka terlibat aksi penyelundupan sabu  5,1 kilogram.

Baca juga: Sandiaga Minta Pengedar Narkoba di Kampung Ambon Di-810-kan

Kasus ini bermula saat pihak Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang menangkap jaringan ketiga tersangka, yakni Nurdiansyah (27) ketika akan terbang menuju Balikpapan bersama Erwin dan Jonly. 

Mereka membawa 5,1 kilogram sabu yang dibungkus dalam wadah permen dan minuman.

Namun, aksi penyelundupan itu diketahui petugas ketika berada di mesin sinar-X 

Baca juga: Menkumham: Bagaimana Caranya, Turunkan Permintaan Narkoba

Merasa ada yang janggal, pihak bandara langsung memberitahukan penemuan itu ke pihak kepolisian.

Erwin dan Jonly langsung kabur mengetahui aksi penyeludupan mereka gagal.

Sementara Nurdiansyah tidak dapat berkutik karena lebih dulu ditahan petugas.

Baca juga: Polisi: 6 Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Kampung Ambon Residivis

Dari keterangan Nurdiansyah, petugas langsung mengejar Erwin dan Jonly hingga mendapatkan informasi bahwa mereka kabur menuju Tanjung Api-Api (TAA), Kabupaten Banyuasin.

"Michael dan Erwin berusaha kabur dengan masuk ke dalam kebun, sedangkan tersangka Jonly berusaha merebut senjata dari polisi. Ketiga tersangka harus dilumpuhkan," kata Kapolda Sumsel Irjen  Zulkarnain Adinegara saat gelar perkara di kamar jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (29/4/2018).

Di tengah perjalanan menuju rumah sakit, kata Zulkarnain, para tersangka sudah tewas. 

Baca juga: Pencuri 14 Laptop di SMP Muhammadiyah Koja Pakai Uang Penjualan untuk Beli Narkoba

Polisi mengamankan barang bukti alat pengepres untuk membawa sabu.

Polisi menduga para tersangka merupakan jaringan narkoba Palembang dan Surabaya dengan modus penyelundupan sabu dengan korset wanita yang sudah dimodifikasi.

"Kami akan kembangkan jaringan mereka yang ada di sini," ujarnya. 

Baca juga: Anies Akan Cabut Izin Diskotek Old City Jika Terbukti Ada Peredaran Narkoba

Nurdiansyah mengaku, seluruh sabu itu akan dibawa menuju Pekanbaru.

Dia mendapatkan upah Rp 25 juta jika berhasil menyelundupkan sabu tersebut dari Palembang.

"Saya hanya diperintahkan Michael. Saya tidak tahu asal narkoba ini," kata Nurdiansyah. 

Kompas TV Polisi menemukan seorang pemadu karaoke yang positif menggunakan narkoba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com