PALEMBANG, KOMPAS.com — Tiga bandar narkoba asal Sulawesi Tengah ditembak mati Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumatera Selatan.
Michael (30), Erwin (26), dan Jonly (27) harus meregang nyawa lantaran melakukan perlawanan dan berusaha merebut senjata polisi saat akan ditangkap.
Mereka terlibat aksi penyelundupan sabu 5,1 kilogram.
Baca juga: Sandiaga Minta Pengedar Narkoba di Kampung Ambon Di-810-kan
Kasus ini bermula saat pihak Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang menangkap jaringan ketiga tersangka, yakni Nurdiansyah (27) ketika akan terbang menuju Balikpapan bersama Erwin dan Jonly.
Mereka membawa 5,1 kilogram sabu yang dibungkus dalam wadah permen dan minuman.
Namun, aksi penyelundupan itu diketahui petugas ketika berada di mesin sinar-X.
Baca juga: Menkumham: Bagaimana Caranya, Turunkan Permintaan Narkoba
Merasa ada yang janggal, pihak bandara langsung memberitahukan penemuan itu ke pihak kepolisian.
Erwin dan Jonly langsung kabur mengetahui aksi penyeludupan mereka gagal.
Sementara Nurdiansyah tidak dapat berkutik karena lebih dulu ditahan petugas.
Baca juga: Polisi: 6 Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Kampung Ambon Residivis
Dari keterangan Nurdiansyah, petugas langsung mengejar Erwin dan Jonly hingga mendapatkan informasi bahwa mereka kabur menuju Tanjung Api-Api (TAA), Kabupaten Banyuasin.
"Michael dan Erwin berusaha kabur dengan masuk ke dalam kebun, sedangkan tersangka Jonly berusaha merebut senjata dari polisi. Ketiga tersangka harus dilumpuhkan," kata Kapolda Sumsel Irjen Zulkarnain Adinegara saat gelar perkara di kamar jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (29/4/2018).
Di tengah perjalanan menuju rumah sakit, kata Zulkarnain, para tersangka sudah tewas.
Baca juga: Pencuri 14 Laptop di SMP Muhammadiyah Koja Pakai Uang Penjualan untuk Beli Narkoba
Polisi mengamankan barang bukti alat pengepres untuk membawa sabu.
Polisi menduga para tersangka merupakan jaringan narkoba Palembang dan Surabaya dengan modus penyelundupan sabu dengan korset wanita yang sudah dimodifikasi.
"Kami akan kembangkan jaringan mereka yang ada di sini," ujarnya.
Baca juga: Anies Akan Cabut Izin Diskotek Old City Jika Terbukti Ada Peredaran Narkoba
Nurdiansyah mengaku, seluruh sabu itu akan dibawa menuju Pekanbaru.
Dia mendapatkan upah Rp 25 juta jika berhasil menyelundupkan sabu tersebut dari Palembang.
"Saya hanya diperintahkan Michael. Saya tidak tahu asal narkoba ini," kata Nurdiansyah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.