Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Tewasnya Poro Duka dalam Bentrokan Warga dan Polisi di Sumba Barat

Kompas.com - 29/04/2018, 15:15 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi

Kompas TV Sebanyak 65 suporter Persekabpas yang diduga provokator ditangkap polisi.

Menurut Petrus, setelah ada korban, polisi lalu menembakkan gas air mata untuk membubarkan masyarakat yang berusaha menarik para korban yang dianiaya oleh polisi.

Selanjutnya, polisi mengamankan Poro Duka dan Markus Matti Duka yang terbaring. Polisi melarang siapa pun untuk mendekat dengan mengarahkan senjata kepada masyarakat.

"Poro Duka meninggal di tempat kejadian dan dibawa oleh polisi ke Puskesmas Lamboya. Keluarga pun dilarang mendekat," ujar Petrus.

Keluarga korban, imbuh Petrus, diperbolehkan mendekati korban setelah beberapa waktu kemudian.

Pada malam hari, pihak kepolisian kemudian memindahkan jenazah Poro Duka ke RSUD Waikabubak. Begitu pun Markus Matti Duka dipindahkan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.

"Terhadap kejadian ini, pihak keluarga meminta agar pelaku penembakan dan penganiayaan diusut secara tuntas untuk mendapatkan keadilan. Keluarga juga memohon dukungan kepada pihak-pihak yang merasa prihatin atas peristiwa ini," tambahnya.

Baca juga: Bentrok Bonek dan Warga di Solo, 9 Orang Diperiksa

Pengamanan sesuai prosedur 

Sementara itu, Kabid Humas Polda NTT Kombes Jules Abraham Abast mengatakan, pengamanan sudah dilakukan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP).

Polisi juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan anarki.

Namun, masyarakat malah menyerang petugas keamanan dengan batu sehingga polisi melakukan tembakan peringatan.

Lagi-lagi warga tak mengindahkan peringatan petugas. Warga malah bertindak brutal dengan melempari petugas secara bertubi-tubi.

"Dalam kondisi terdesak, akhirnya petugas mengeluarkan tembakan gas air mata,” kata Kombes Jules.

Di tengah kericuhan, terdengar teriakan dari kelompok warga bahwa ada yang terjatuh.

Petugas langsung memberikan pertolongan kepada dua warga berinisial PD (40) dan MMD (26) dengan membawanya ke Puskesmas Kabukarudi.

Sesampainya di puskesmas, nyawa PD tak tertolong karena keterbatasan peralatan medis.

Jenazah PD kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waikabubak untuk dilakukan visum guna mengetahui penyebab kematiannya.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 131 personel gabungan dari Polres Sumba Barat, Brimob Polda NTT, dan Raimas Polda NTT, serta dari Kodim 1613 Sumba Barat dihadang, diserang, dan dilempari batu oleh warga.

Pelemparan terjadi saat tim mendampingi Dinas Pertanahan Sumba Barat mengamankan pengukuran tanah.

Akibat insiden itu, Poro Duka tewas dan seorang warga lainnya, Markus Matti Duka, menderita luka.

Baca juga: Pasca-Pembacokan, Dua Kelompok Pemuda di Baubau Terlibat Bentrok

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com