Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Orang Nekat Menenggak Miras Oplosan?

Kompas.com - 28/04/2018, 14:04 WIB
Dendi Ramdhani,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

"Kegiatan ini untuk merespon kejadian luar biasa keracunan metanol. Permasalahannya, kalau dokter dilayanan kesehatan tidak bisa menangani dengan segera, angka kematian ini akan terus meningkat. Karena kasusnya tiap tahun ada, tidak pernah berhenti," tutur dia.

Baca juga : Korban Tewas akibat Miras Oplosan di Indonesia 112 Orang

Salah satu materi yang diberikan adalah mengenali gejala keracunan miras. Menurut Teddy, kasus keracunan miras memang sulit didiagnosa. Apalagi, gejala awalnya sangat mirip dengan keluhan gangguan kesehatan lain.

"Kita juga ingin memberikan edukasi kepada pemberi layanan, kepada dokter, perawat, supaya nanti mereka tahu, orang datang dengan keluhan nyeri lambung, sakit kepala, muntah, itu berhubungan dengan penggunaan narkoba, miras, atau tidak," ujar dia.

Baca juga : Dibawa Polisi ke Rumahnya, Istri Bos Miras Oplosan Pingsan

Teddy menambahkan, ketelitian tenaga medis dalam menangani pasien keracunan miras oplosan memang diutamakan, agar penanganan bisa cepat dan tepat. Terlebih, sambung Teddy, banyak korban miras oplosan yang tidak mau kondisinya diketahui orang lain.

"Orang kenapa enggak mau ke tempat layanan kesehatan, karena malu. Kedua, penegakkan diagnosisnya itu memang tidak mudah. Siapa saja orang bisa mual, orangnya enggak berani terbuka, takut kedengaran keluarganya habis minum bareng-bareng. Jadi, masalahnya sangat kompleks," ucap dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com