Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/04/2018, 11:51 WIB
Junaedi,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi


POLEWALI MANDAR, KOMPAS.comHujan deras dalam dua hari terakhir menyebabkan banjir setinggi lebih dari satu meter melanda Kecamatan Luyo, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Kamis (26/4/2018) dini hari.

Warga yang rumahnya terendam banjir dadakan sebagian tak mampu menyelamatkan harta benda mereka.

Puluhan rumah warga di Desa Puccadi, Kecamatan Luyo, ini merasa panik dan kaget lantaran banjir tiba-tiba merendam tempat tidur mereka, Kamis dini hari.

Namun, banjir yang datang menyapu permukiman warga itu mulai surut pada pagi hari.

Peralatan elektronik dan makanan, seperti beras, diselamatkan warga ke tempat yang lebih tinggi. Namun, barang lain yang telanjur terendam banjir tampak masih dibiarkan pemiliknya.

Baca juga: Hujan Deras Beberapa Jam, Cianjur Selatan Dilanda Banjir dan Tanah Longsor

Kaco, pedagang kopra di Desa Puccadi, mengalami kerugian puluhan juta rupiah lantaran 16 ton kopra hitam dan putih siap jual dalam karung hanyut terseret banjir.

Sebagian di antaranya diselamatkan dengan cara diungsikan ke jalan raya yang tidak terendam banjir.

“Ada 16 ton kopra hitam dan putih siap jual rusak terendam banjir karena tak mampu diselamatkan saat banjir datang tiba-tiba,” ujar Kaco.

Menurut Kaco, pemicu banjir yang tiba-tiba itu adalah sungai yang membelah desa mereka mengalami pendangkalan atau sedimentasi akibat timbunan lumpur ribuan kubik.

Selain itu, penyempitan muara sungai akibat aktivitas warga juga menjadi pemicu banjir dadakan ini.

Warga berharap pemerintah setempat melakukan pengerukan sungai agar warga di desa ini tidak menjadi langganan banjir setiap kali terjadi hujan deras.

Baca juga: Ratusan Rumah di Cilegon dan Serang Terendam Banjir

Kompas TV Perumahan Patal, Larangan, Tangerang merupakan lokasi rawan banjir.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com