SOLO, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Solo akan menggelar pertunjukan tari kolosal untuk memeriahkan Hari Tari Sedunia.
Sebanyak 5.000 penari gambyong siap menggoyang Jalan Slamet Riyadi, Solo, Minggu (29/4/2018).
"Lima ribu penari itu akan menari gambyong mulai dari Bundaran Gladag ke barat sampai simpang empat Hotel Novotel di Jalan Slamet Riyadi Solo," kata Kabid Kesenian, Sejarah, dan Sastra Dinas Kebudayaan Kota Solo, Maretha Dinar, Rabu (25/4/2018).
Menurut Maretha, tari gambyong pareanom dipilih untuk ditampil pada Hari Tari Sedunia karena berasal dari Kota Solo.
Tak hanya itu, tari gambyong merupakan salah satu tarian Jawa klasik untuk menyambut tamu yang berasal dari kota kelahiran Presiden ketujuh RI, Jokowi.
Baca juga: Pesan Asmara yang Romantis, Tari Andun Asal Bengkulu
Maretha mengatakan, pertunjukan tari akbar melibatkan lintas generasi muda. Para penari berasal dari siswa SMP, SMA, dan beberapa sanggar tari di Kota Solo.
"Kami sengaja mengajak anak-anak muda ikut dalam kegiatan ini agar mereka mengenal dan ikut melestarikan tari gambyong," jelas Maretha.
Ia menambahkan, Pemkot Solo juga mengundang Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) untuk pemecahan rekor tersebut.
Diperkirakan 5.000 penari itu akan berbanjar sepanjang 1,4 kilometer di ruas jalan protokol Slamet Riyadi, Solo.
Baca juga: 20 Penyelam Menari Tari Gandrung di Bawah Laut Selat Bali
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.