Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Engkus, Penyandang Disabilitas Asal Sukabumi yang Jadi Tutor Bahasa Inggris

Kompas.com - 25/04/2018, 06:31 WIB
Budiyanto ,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Seorang penyandang disabilitas, Engkus Al Getuk, asal Sukabumi, Jawa Barat, mengabdikan dirinya selama bertahun-tahun menjadi tutor bahasa Inggris daring melalui grup Facebook.

Pemuda berusia 30 tahun ini hanya bisa duduk, itu pun harus ditopang bagian belakangnya.

Sejak sekitar usia sekitar 5 bulan, kedua tangannya melengkung ke belakang punggung. Begitu juga dengan kedua kakinya, tidak bisa digunakan untuk berdiri, apalagi berjalan.

Dalam menjalankan kesehariannya menulis di media sosial dengan ponsel pintar berlayar sentuh, putra bungsu dari tiga bersaudara pasangan Dadun (75) dengan almarhumah Empun (65) itu hanya mengandalkan jari kakinya.

Keterbatasan fisik tidak membatasi kegiatan warga Kampung Ciangsana RT 03 RW 03 Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, Sukabumi itu dalam berkomunikasi dengan para anggotanya dalam grup Facebook "Ayo Belajar Bahasa Inggris dari Nol''.

Baca juga: Kirim Surat ke Presiden Jokowi, Anak Penyandang Disabilitas Ini Dapat Kaki Palsu

Kini, grup Facebook yang dibuatnya pada 5 Februari 2012 itu telah memiliki 37.641 anggota.

Puluhan ribu anggota tersebut berasal dari berbagai daerah di Indonesia, dengan berbagai profesi, di antaranya pelajar, mahasiswa, dan guru.

''Membuat akun Facebook tahun 2010, kalau membuat grup tahun 2012,'' ucap Engkus terbata-bata saat berbincang dengan Kompas.com di rumahnya, Selasa (24/4/2018).

Dia mengaku mempelajari bahasa Inggris secara otodidak sejak usianya enam tahun. Saat itu, awalnya dia sering menonton film-film berbahasa Inggris yang ada teks terjemahannya dalam siaran televisi.

''Sejak enam tahun saya belajar bahasa Inggris, dari nonton-nonton film barat, selanjutnya mendapatkan kamus dari kakak,'' tutur dia.

''Kalau menulis lancar, kalau bicara kurang,'' sambung Engkus yang sesekali sambil membuat tulisan di ponsel pintarnya.

Engkus (kedua dari kanan) seorang penyandang disabilitas yang menjadi tutor di grup Facebook saat foto bersama keluarga di rumahnya, Kampung Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (24/4/2018).KOMPAS.com/BUDIYANTO Engkus (kedua dari kanan) seorang penyandang disabilitas yang menjadi tutor di grup Facebook saat foto bersama keluarga di rumahnya, Kampung Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (24/4/2018).

Menurut Engkus, anggota grup Facebook yang diasuhnya itu berasal dari berbagai daerah dan profesi.

Sejumlah anggota pun banyak yang awalnya tidak mengetahui kondisi tubuhnya. Namun, pada akhirnya banyak yang mengetahui setelah mengenalnya.

''Ada yang guru, ada juga mahasiswa,'' ujarnya.

Sesekali, pria kelahiran Sukabumi, 24 Agustus 1987, itu menulis di ponselnya untuk menjawab pertanyaan wartawan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com