Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Dinilai Lamban, PKB Gelar Konser Rhoma Irama untuk Sosialisasi Pilkada

Kompas.com - 24/04/2018, 11:19 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Ketua DPW PKB Jawa Tengah, KH Muhammad Yusuf Chudlory, menjelaskan, konser nada dan dakwah bersama Rhoma Irama dan Soneta Group di berbagai daerah di Jawa Tengah merupakan salah satu upaya terobosan tim paslon Sudirman-Ida menyosialisasikan Pilkada Jateng 2018.

Pria yang akrab dipanggil Gus Yusuf itu mengaku kecewa dengan penyelenggara pemilu yang dinilai lamban melakukan terobosan.

"Terus terang kami melihat dari penyelenggara pemilu sangat lamban, lelet, sampai hari ini Jawa Tengah masih terlihat adem ayem. Harus ada upaya terobosan agar lebih grengseng," kata Gus Yusuf di kediamannya, di kompleks Ponpes API Tegalrejo, Kabupaten Magelang, Senin (24/4/2018).

Gus Yusuf mengkritisi atmosfer pesta demokrasi di wilayahnya yang masih terasa sepi. Hal itu terlihat dari minimnya materi sosialisasi yang biasanya dipasang di pinggir jalan.

"Karena kesuksesan pilkada adalah tingkat partisipasi masyarakat. Lah kalau hari ini baliho saja belum ada di daerah, spanduk-spanduk baru saja muncul, terus ini bagaimana tanggung jawab dari KPU," ucapnya.

Baca juga: Rhoma Irama Sebut Sudirman Said Penuhi Kriteria Pemimpin Muslim

Raja dangdut itu dipilih sebagai ikon karena merupakan musisi legendaris Indonesia yang memiliki banyak penggemar.

"Kita melihat Bang Haji Rhoma cukup familiar, dan musik dangdut adalah musik khas asli Indonesia, maka perlu kita lestarikan, dan ikonnya Rhoma Irama," jelasnya. 

Kendati demikian, Gus Yusuf menegaskan bahwa penampilan bertajuk "Konser Salam 2 Jari" itu bukan kampanye karena tidak ada orasi dan ajakan untuk mencoblos paslon tersebut.

"Acara ini sebetulnya sudah dirancang untuk kampanye terbuka, Juni mendatang, tapi karena ada situasi seperti ini maka kita majukan, tapi bukan kampanye, hanya konser, tidak ada orasi, dan ajakan untuk mencoblos. Murni konser," imbuhnya.

Baca juga: Ketika Sudirman-Ida Duet dengan Rhoma Irama...

Ketua Panwaskab Magelang, Habib Shaleh, saat dikonfirmasi menyatakan bahwa konser Rhoma Irama bukan termasuk kampanye terbuka, melainkan kampanye dalam bentuk lain yang dibenarkan dalam PKPU Nomor 4 Tahun 2017.

"Konser memang kampanye dalam bentuk lain, sesuai dengan PKPU Nomor 4/2017, yang dimungkinkan kampanye lewat konser musik, panen raya, pentas seni. Yang tidak boleh adalah orasi," jelas Habib.

Terkait hal itu, pihaknya telah menggelar pertemuan dengan tim pemenangan Sudirman-Ida yang hasilnya disepakati bahwa dalam konser tersebut tidak ada orasi politik dari paslon ataupun tim pemenangan.

"Namun, tim pemenangan boleh menyebarkan bahan kampanye di sekitar lokasi acara," tambahnya.

Kompas TV Partai Idaman Pimpinan Rhoma Irama dinyatakan tidak lolos ke tahapan verifikasi faktual peserta Pemilu 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com