Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cari Bibit Lombok, Seorang Warga Temukan Mayat Bayi yang Dikerubuti Lalat

Kompas.com - 24/04/2018, 10:12 WIB
Erna Dwi Lidiawati,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi


PALU, KOMPAS.com — Warga di Kelurahan Mamboro Barat, Kecamatan Palu Utara, Kota Palu, Sulawesi Tengah, dikagetkan penemuan mayat bayi.

Bayi berkelamin perempuan itu ditemukan Armin (33), seorang warga, di semak-semak dalam sebuah kardus.

Kepada polisi, Armin mengatakan, saat menemukan mayat bayi itu, ia tengah mencari bibit lombok.

Tidak lama kemudian, ia mencium bau busuk yang menyengat dalam semak-semak. Merasa curiga dengan bau busuk itu, ia mencari sumbernya.

Betapa terkejutnya Armin, ia melihat sosok bayi yang sudah dikerubuti lalat dan tercium bau menyengat.

Menurut Kapolres Palu AKBP Mujianto, penemuan mayat bayi itu dilaporkan sekitar pukul 14.15 Wita.

“Saksi Armin penasaran dengan bau busuk yang menyengat tersebut. Saat ia menemukan sumber bau busuk tersebut, saksi melihat ada sebuah kardus yang ditutup kain warna putih. Bayi itu dibungkus dengan kain lagi berwarna coklat. Nah, saat dibuka itulah saksi kaget,” kata Mujianto, Senin (23/4/2018).

Baca juga: Sedang Mancing, Warga Temukan Mayat Bayi di Sungai Progo

Saksi Armin kemudian meminta tolong kepada Sifa (13), seorang pelajar yang ditemuinya, untuk memberitahukan kepada warga lain atas penemuan mayat bayi ini dan kemudian melaporkannya kepada pihak berwajib.

Atas laporan tersebut, aparat Kepolisian Sektor Palu Barat langsung mendatangi lokasi dan memasang garis polisi sambil menunggu tim identifikasi Polres Palu.

Tidak lama kemudian, tim identifikasi Polres Palu tiba di TKP dan langsung melakukan olah TKP. Selanjutnya mayat bayi tersebut dibawa ke RS Bhayangkara untuk diotopsi.

Menurut Kapolres Mujianto, sambil menunggu hasil visum di RS Bhayangkara, kasus tersebut akan ditindaklanjuti penyidik.

“Mudah-mudahan kasus ini segera terungkap, siapa orangtua bayi yang tega membuang bayinya sendiri. Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Palu untuk tidak melakukan tindak pidana yang dapat merugikan diri sendiri tanpa mempertimbangkan akibat yang akan terjadi ke depannya,” ujarnya.

Baca juga: Cerita Mira yang Selamatkan Bayi dan Anaknya dari Puting Beliung

Kompas TV Sinta sang ibu kandung kini hanya bisa menyesali perbuatannya dibalik jeruji besi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com