Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lama di Jakarta, Orangutan Ini Akhirnya Kembali ke Kalimantan

Kompas.com - 23/04/2018, 18:29 WIB
Kontributor Pangkalan Bun, Nugroho Budi Baskoro,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PANGKALAN BUN, KOMPAS.com - Satu orangutan (pongo pygmaeus) jantan dipulangkan ke kampung halamannya di Kalimantan.

Satwa langka berusia berusia 20 tahun itu tiba di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, bersama seekor beruang madu (helarctor malayanus), Senin (23/4/2018) siang.

Ahmad Munawir, kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DKI Jakarta bersama kepala BKSDA Kalimantan Tengah, Adib Gunawan, mengantarkan langsung orangutan itu, mewakili Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

"Waktu itu kita ambil dari masyarakat, pada saat usianya 14 tahun. Kurang lebih 6 tahun dia berada di Pusat Penyelamatan Satwa di Tegal Alur, di bawah pengelolaan kami. Alhamdulillah bisa kembali ke sini setelah melalui banyak pemeriksaan dan lain-lain," tutur Munawir.

Jono, nama orangutan jantan, ini diperoleh dari masyarakat Cakung Jakarta Timur pada 18 April 2012. Menurut Munawir, pada saat penyerahan, masyarakat tidak banyak memberikan informasi kepada petugas PPSTA soal asal-usul primata itu.

"Hanya ada ciri khusus pada Jono, yaitu bekas luka lama pada bagian belakang tubuhnya," tuturnya.

Baca juga : Pasca Orangutan Dilempari Rokok, Kapolda Sarankan Kebun Binatang Bandung Pasang CCTV

Munawir menambahkan, lamanya waktu Jono dalam perawatan di PPSTA karena kondisinya sangat stres sehingga butuh pemulihan.

"Kedua juga kita tidak mau gegabah untuk langsung mengirim ke sini atau ke Sumatera. Karena kita punya dua spesies orangutan. Waktu itu sempat dikira orangutan Sumatera, sehingga hampir dibawa ke Sumatera," bebernya.

Jono juga dipastikan telah menjalani pemeriksaan khusus. Ia dipastikan bebas dari penyakit yang berasal dari virus atau bakteri lainnya.

Ditjen KSDAE, KLHK menyerahkan Jono ke Orangutan Foundation International (OFI), lembaga tertua di Indonesia berbasis di Pangkalan Bun, memiliki pusat rehabilitasi orangutan, sebelum primata itu dilepasliarkan ke alam bebas.

Birute Marry Galdikas, pendiri OFI menyatakan kegembiraannya orangutan itu bisa diselamatkan.

"Ini bukti cukup keras bahwa ada kemajuan di Republik Indonesia ini, sampai pemerintah menyita orangutan ini dari masyarakat. Dan, kita semua juga ikut bangga untuk kembalikan orangutan ini sampai ke alam," tutur Birute.

Baca juga : Penjelasan Pelempar Rokok ke Orangutan di Kebun Binatang Bandung

Ahli primata itu mengatakan, pihaknya perlu waktu untuk merawat Jono hingga akhirnya nanti bisa dilepasliarkan.

"Lama. Karena dia lama di kandang, lama tinggal sama manusia," ujar Birute.

"Kita akan bangunkan daerah yang aman untuk dia bisa berlatih. Biasa kita pagar. Pagar kita taruh di tanah, sampai dia tinggal di hutan, tapi tidak bisa keluar (dalam pengawasan). Saya kira bakal tiga, empat tahun untuk sampai ke alam," pungkasnya.

Kompas TV Pihak pengelola kebun binatang memastikan akan memperketat pengawasan terhadap satwa dan para pengunjung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com