Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenangan terhadap Wakapolres Labuhanbatu yang Jadi Kebanggaan Keluarga

Kompas.com - 23/04/2018, 11:12 WIB
Kontributor Pematangsiantar, Tigor Munthe,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi


SIMALUNGUN, KOMPAS.com - Wakil Kepala Polres Labuhanbatu Kompol Andi Chandra yang meninggal akibat hanyut di perairan Sei Lumut, Kabupaten Labuhanbatu, merupakan putra kebanggaan keluarga ibundanya, Marni (55), dan warga Nagori Bandar Malela, Kecamatan Gunung Maligas, Kabupaten Simalungun.

M Saleh Lubis, tetangga yang juga mantan Pangulu Nagori (Kepala Desa) Bandar Malela, mengatakan, sosok almarhum merupakan putra terbaik yang pernah lahir dan ada di kampung mereka.

Ia mampu mencapai pangkat tinggi di Kepolisian Republik Indonesia (Polri), terutama di keluarga ibundanya yang sehari-hari hanya petani biasa.

Almarhum sebagai putra sulung dari empat bersaudara merupakan tulang punggung bagi keluarga mereka.

Sajid, ayahanda almarhum, sudah lama meninggal sebelum Kompol Andi Chandra menjadi seorang perwira di Polri.

"Almarhum itu kebanggaan kami warga di sini. Dia juga merupakan tulang punggung untuk keluarga dan adik-adiknya," kata Saleh Lubis, Senin (23/4/2018).

Baca juga: Jenazah Wakapolres Labuhanbatu Ditemukan Tak Jauh dari Lokasi Kapal Karam

Meski almarhum seorang perwira kepolisian, keseharian keluarga Marni dan keluarganya terbilang sederhana.

Dua adiknya sudah berumah tangga. Profesi mereka sebagai petani dan pekerja swasta. Satu lagi si bungsu, Nanda, masih menempuh pendidikan di bangku kuliah.

"Almarhum sering membantu adik-adiknya, terutama yang masih kuliah si Nanda. Pokoknya, ibunya amat membanggakan almarhum yang memang selalu membantu keluarga," ujar Saleh.

Di lingkungan kampung mereka, ungkap Saleh, sosok almarhum meski tak terlalu sering datang karena kesibukan tugas sehari-hari tetap menjadi teladan bagi anak-anak muda.

Meski dari keluarga tak berada, konon ibunya sudah janda, tetapi bisa sukses sebagai perwira di kepolisian.

"Kalau kami warga kampung, amat bangga. Almarhum menjadi teladan. Kami awalnya berharap almarhum segera bertugas di Simalungun, tetapi gimana, orang baik terlalu cepat dipanggil Tuhan," ucapnya.

Baca juga: Kapal Rombongan Polisi Tenggelam, Wakapolres Labuhanbatu Belum Ditemukan

Mengunjungi ibunda

Semasa hidup, almarhum sering berkunjung ke rumah ibundanya yang tinggal bersama putra bungsu.

Almarhum tak selalu berlama-lama karena kesibukan. Meski begitu, pria beristri polwan dan memiliki dua anak, satu perempuan dan satu laki-laki, itu selalu berusaha menyapa warga kampung.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com