LUWU UTARA, KOMPAS.com – Jenazah korban helikopter jatuh di area Tambang PT Indonesia
Morowali Industrial Park (IMIP) tiba di rumah duka di desa Sidobinangun, Kecamatan Tanalili, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Sabtu (21/4/2018) dini hari.
Isak tangis keluarga dan kerabat pecah saat jenazah Aris Heni Iriawan (23) tiba sekitar pukul 03.00 WITA, bahkan orangtua korban pingsan saat jenazah dibawa masuk ke dalam rumah.
Pihak keluarga tidak menyangka Aris akan pergi meninggalkan mereka dengan cepat.
Baca juga: Helikopter Jatuh di Morowali, Kemenhub Tunggu Hasil KNKT
Korban merupakan sosok yang sangat bertanggung jawab dan menjadi tulang punggung keluarga.
Korban meninggalkan seorang anak berusia 4 bulan.
"Korban memilih bekerja di Morowali saat anaknya yang pertama baru berusia beberapa hari, saat ini anak korban baru berusia 4 bulan. Korban juga baru bekerja empat bulan di perusahaan IMIP," kata paman Aris, Suparjun, di Sulawesi Selatan.
Baca juga: Polisi Pastikan Korban Helikopter Jatuh di Morowali 9 Orang
Menurut rencana, jenazah Aris akan dimakamkan di Tana Lili pada Sabtu ini pukul 10.00 WITA.
Manager Katering PT IMIP Sapta Yuda mengatakan, korban sempat diteriaki pihak keamanan perusahaan untuk menghindar dari helikopter yang jatuh, tetapi tidak didengar.
"Mereka sedang bekerja, sempat diteriaki sekuriti agar menghindari helikopter, tetapi kemungkinan tidak didengar, karena dia sedang menelpon," ujar Sapta.
Baca juga: Helikopter Jatuh di Morowali, Satu Karyawan Tewas
Sebelumnya, helikopter mengalami kecelakaan pada Jumat (20/4/2018) sekitar pukul 09.20 WITA.
Kecelakaan terjadi di dalam areal perusahaan, tepatnya di dekat pos penjagaan Desa Fatufia, Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali saat hendak melakukan peninjauan.
Akibat kecelakaan tersebut, 8 penumpang helikopter dinyatakan selamat. Meskipun kondisi sebagian luka berat dan 1 karyawan PT IMIP bernama Aris Heni Irawan meninggal di tempat.