Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hinggap di Pekarangan Rumah Warga, Seekor Elang Sikep Madu Diselamatkan

Kompas.com - 20/04/2018, 15:43 WIB
Dani Julius Zebua,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Warga Pedukuhan Ngulakan, Desa Hargorejo, Kecamatan Kokap, Kulon Progo, Yogyakarta, menangkap seekor sikep madu Asia (Oriental honey buzzard) yang hinggap di pekarangan rumah seorang warga, Kamis (19/4/2018).

Setelah ditangkap, burung jenis elang itu lantas diserahkan ke BKSDA Yogyakarta untuk diselamatkan. 

“Warga dari keluarga Harun ini melihat ada burung di pohon jati. Diusir malah turun ke pekarangan. Didekati lompat-lompat,” kata Gunadi, Kepala Resor BKSDA Kulonprogo, Jumat (20/4/2018).

Gunadi menceritakan, burung ini sudah lemah ketika ditangkap. Bermaksud menyelamatkannya, mereka memasukkan burung itu ke kandang kucing untuk sementara waktu lantas menyerahkannya kepada petugas BKSDA.

Sikep madu itu masih menunjukkan sifat liar. Karena kondisi lemah, burung itu tidak langsung diterbangkan kembali, tetapi dititip ke sebuah lembaga konservasi WRC.

Elang itu deprok (terduduk) terus. Lemah tidak bisa berdiri. Secara fisik, agresif, dipegang menyerang. Hanya ada tanda-tanda kelelahan dan kelaparan. Karena lemah itu maka mudah dipegang (ditangkap warga). Kami bawa ke WRC ini untuk penanganan berikutnya,” kata Gunadi.

Baca juga: Rombongan Elang Alap China Melintas di Lengan Utara Sulawesi

Dokter hewan WRC, drh Irhamna Putri Rahmawati, memastikan bahwa burung itu adalah sikep madu. Hal itu diketahui dari bulu pada kaki, dominasi warna bulu yang lebih cerah, juga ciri-ciri pada paruhnya.

Irhamna memastikan tidak ada bekas luka pada burung itu. Hanya saja, detak jantung sikep madu itu lambat dan tidak bernafsu makan.

Burung itu menunjukkan gejala kelelahan, stres, hingga menimbulkan dugaan gangguan internal.

“Kami masih observasi sampai siang, semoga ada perbaikan,” ujar Irhamna.

Sikep madu merupakan burung pemangsa yang bermigrasi di Benua Asia. Burung ini memiliki kegemaran memakan madu, makan lebah, tempayak, sampai materi sarang lebah.

Itulah sebabnya dinamai sikep madu. Dalam daftar IUCN, sikep madu berada dalam status risiko rendah.

Irhamna mengharapkan sikep madu bisa segera pulih dan akan diterbangkan kembali ke alam.

WRC kini menangani lebih dari 30 elang dari berbagai jenis, seperti elang alap-alap, elang ular bido, elang brontok, elang hitam, elang laut dada putih, dan elang bondol.

Semua burung itu tengah melalui masa rehabilitasi untuk bisa dilepasliarkan ke alam nantinya. Pada 2018 ini, WRC telah melepas liar tiga elang.

Baca juga: Polisi Gagalkan Perdagangan Online Lima Ekor Elang yang Dilindungi

Kompas TV BKSDA bersama Yayasan Wildlife Rescue Center dan UGM Yogyakarta berencana melepasliarkan seekor burung elang brontok di kawasan hutan Bunder, Gunung Kidul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com