Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Solusi Bahan Bakar Alternatif, Karolin Perkenalkan Kompor Sawit

Kompas.com - 20/04/2018, 07:10 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

LANDAK, KOMPAS.com - Calon Gubernur Kalimantan Barat Karolin Margret Natasa memperkenalkan bahan bakar ramah lingkungan berbahan biji sawit untuk kebutuhan memasak pada peringatan Hari Kartini di Ngabang, Kabupaten Landak, Kamis (19/4/2018).

Bahan bakar alternatif tersebut menggunakan kompor khusus yang diberi nama Kompor Sawit Karolin Margret Natasa (KMN).

Karolin mengatakan, kompor tersebut merupakan salah satu produk yang ditawarkan sebagai produk ramah lingkungan dan menggunakan energi terbarukan.

"Jadi kompor ini menggunakan bahan baku biji sawit yang banyak terdapat di sekitar kita untuk menghadapi kelangkaan terhadap bahan bakar dan juga untuk menghemat biaya rumah tangga," kata Karolin saat meluncurkan sekaligus mempraktikkan penggunaan kompor sawit bersama-sama masyarakat Landak, Kamis (19/4/2018)

Persoalan kelangkaan bahan bakar gas untuk memasak, sebut Karolin, memang kadang kala membuat gerah masyarakat, terutama para ibu.

"Dengan adanya kompor sawit ini, ke depan masyarakat tidak perlu lagi bingung karena sudah ada bahan bakar alternatif ini," ujarnya.

Baca juga : Kampanye di Sambas, Karolin Berjoget dengan Emak-emak di Panggung

Karolin menambahkan, peluncuran kompor sawit yang digelar ini sebagai salah satu bentuk uji coba di Kalbar yang nantinya akan dikembangkan.

Sebenarnya, kompor berbahan bakar sawit ini telah diterapkan sejak beberapa tahun lalu, terutama di sejumlah daerah di Indonesia yang memiliki sumber daya alam kelapa sawit.

"Rencana pengembangannya, kita akan uji coba untuk tahap pertama kepada beberapa ratus warga untuk kita lihat bagaimana perkembangannya," jelas Karolin.

Apabila kompor sawit ini dirasa sangat bermanfaat sebagai salah satu solusi mengatasi kelangkaan bahan bakar untuk memasak, calon gubernur nomor urut dua ini menyatakan siap untuk mengembangkannya ke seluruh daerah di Kalbar.

"Apabila memang dirasakan manfaat oleh masyarakat, bisa juga nanti dijual bebas dengan subsidi dari pemerintah," katanya.

Untuk pertama kalinya, kompor berbahan pelat aluminium dengan bahan bakar biji sawit diperkenalkan pada 2009 lalu.

Anti-meledak

Penemu kompor tersebut adalah Bayu Himawan dan Achmad Witjaksono, yang sudah memiliki hak paten.

Bayu sendiri yang juga merupakan tim ahli pasangan Karolin-Gidot ini dan menghadiri acara peluncuran itu menjelaskan cara kerja kompor sawit.

"Kompor dengan bahan bakar 200 gram biji sawit kering ini bisa menghasilkan nyala api selama 50 menit," ungkap Bayu.

Dalam satu kilogram biji sawit kering, maka bisa menghasilkan nyala api selama 250 menit atau 4 jam 10 menit.

Bayu yang pernah menjadi Dewan Perimbangan Presiden (Wantimpres) di era Presiden SBY ini menambahkan, kompor sawit yang diperkenalkan tersebut anti-meleduk karena tidak menggunakan sumbu.

Baca juga : Usai Cabut Nomor Urut, Pasangan Karolin-Gidot Pulang Naik Gojek

Pada bagian perut kompor, terdiri atas dua bagian, sedangkan tangki penampungan dan pembakaran biji sawit di bagian bawah serta sarangan pengatur api di bagian atas.

"Cara kerja kompor ini dengan memanfaatkan aliran udara dari bawah yang menuju atas akibat adanya api pada biji sawit yang dibakar di dalam tangki penampung sawit," ungkapnya.

Kompor pelat aluminium berbahan bakar biji sawit ini pernah digunakan oleh Kementerian Transmigrasi sebanyak 5.000 unit pada 2009.

Kompor tersebut juga pernah dibagikan di lima daerah transmigrasi, yakni Kalimantan Barat, Jambi, Sumatera Barat, Sumatera Selatan dan Bengkulu era pemerintahan Presiden SBY.

Kompas TV Pilkada Serentak 2018 diramaikan dengan hadirnya para kandidat yang tergolong muda usia. Mereka tak gentar bersaing menjadi gubernur dan wakil gubernur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com