"Kompor dengan bahan bakar 200 gram biji sawit kering ini bisa menghasilkan nyala api selama 50 menit," ungkap Bayu.
Dalam satu kilogram biji sawit kering, maka bisa menghasilkan nyala api selama 250 menit atau 4 jam 10 menit.
Bayu yang pernah menjadi Dewan Perimbangan Presiden (Wantimpres) di era Presiden SBY ini menambahkan, kompor sawit yang diperkenalkan tersebut anti-meleduk karena tidak menggunakan sumbu.
Baca juga : Usai Cabut Nomor Urut, Pasangan Karolin-Gidot Pulang Naik Gojek
Pada bagian perut kompor, terdiri atas dua bagian, sedangkan tangki penampungan dan pembakaran biji sawit di bagian bawah serta sarangan pengatur api di bagian atas.
"Cara kerja kompor ini dengan memanfaatkan aliran udara dari bawah yang menuju atas akibat adanya api pada biji sawit yang dibakar di dalam tangki penampung sawit," ungkapnya.
Kompor pelat aluminium berbahan bakar biji sawit ini pernah digunakan oleh Kementerian Transmigrasi sebanyak 5.000 unit pada 2009.
Kompor tersebut juga pernah dibagikan di lima daerah transmigrasi, yakni Kalimantan Barat, Jambi, Sumatera Barat, Sumatera Selatan dan Bengkulu era pemerintahan Presiden SBY.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.